Rentan Dialami Pria, Gaya Hidup Seperti Ini Bisa Sebabkan Kanker Usus
- pixabay
VIVA Lifestyle – Kanker kolorektal atau kanker usus besar menggambarkan adanya keganasan pada polip yang menyerang jaringan usus besar (kolon) dan rektum (bagian usus paling bawah sampai anus atau dubur).
Berdasarkan data Globocan pada 2020, kanker kolorektal secara global berada di urutan nomor dua jenis kanker penyebab kematian terbesar dengan jumlah kasus 915.880. Meski menjadi salah satu kanker dengan kasus tertinggi di dunia termasuk Indonesia, tetapi kanker usus besar tidak banyak dibahas sehingga menyebabkan munculnya kesalahpahaman umum mengenai kanker kolorektal dan kurangnya kesadaran di masyarakat. Scroll untuk info selengkapnya.
Melansir dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menurut Globocan tahun 2020, kanker kolorektal menduduki kasus tertinggi keempat di Indonesia dengan total pasien secara keseluruhan mencapai 34.189 (8,6 persen). Kanker kolorektal sebagian besar memang menyerang pria yakni sebesar 21.764 kasus, sekaligus menjadikannya sebagai kasus kanker tertinggi kedua pada pria di Indonesia.
Meski demikian, kanker kolorektal tidak terbatas hanya menyerang pria tetapi juga wanita dengan jumlah kasus di Indonesia mencapai 12.425 kasus (5,8 persen). Bahkan, kanker kolorektal adalah kanker kedua yang paling umum didiagnosa, dan penyebab kematian kanker paling umum kedua pada wanita di Singapura.
"Meski banyak terjadi pada pria, tetapi tidak menutup kemungkinan juga bahwa kanker kolorektal ini menyerang para wanita. Penyebabnya bisa banyak hal, mulai dari faktor genetik hingga gaya hidup," terang Dr Wong Siew Wei, Dokter Ahli Onkologi Medis Parkway Cancer Centre Singapura, dalam acara hybrid di Jakarta, baru-baru ini.
Gejala kanker usus ini seringkali tidak disadari oleh penderitanya karena minimnya rasa sakit sehingga banyak kasus terdeteksi ketika kondisi kanker sudah menyebar dan parah. Gejala kanker usus bisa berbeda pada setiap orang dan angka kematian yang disebabkannya cukup tinggi terjadi di Indonesia.
Faktor gaya hidup menjadi salah satu penyebab terjadinya kanker usus ini. Sebelumnya, data menunjukkan bahwa kanker kolorektal paling banyak menyerang pasien berusia 50 tahun ke atas. Namun, di zaman serba modern ini, angka pasien dengan usia di atas 30 tahun mulai meningkat akibat kebiasaan pola hidup yang tidak sehat.
"Semakin mengkhawatirkan karena kurangnya kesadaran. Kita ngga tahu kenapa, bisa jadi karena kombinasi beberapa faktor seperti gaya hidup, berat badan, dan faktor gen yang menyebabkan perubahan microbiome usus," kata dokter Wong.
Kebiasaan mengonsumsi alkohol dan merokok menjadi salah satu yang menyebabkan munculnya kanker usus. Selain itu, makan daging merah yang berlebihan serta makanan-makanan olahan sebaiknya dihindari untuk menjaga kesehatan usus. Di samping itu, perbanyak konsumsi makanan berserat seperti sayur dan buah.
"Cara mencegah sebetulnya ngga ada satu langkah saja. Untuk mencegah dari kanker itu ada banyak step. Kita juga harus melakukan secara cukup pada pola hidup, mengurangi makanan instan, perbanyak makanan berserat, hindari rokok, dan minuman alkohol," tambahnya.
Kanker kolorektal sangat dapat dicegah dengan skrining kanker secara teratur. Karena kanker kolorektal biasanya berkembang dari polip prakanker (pertumbuhan pada lapisan usus besar dan rektum), skrining yang tepat dapat membantu mendeteksi dan menghilangkan polip ini sebelum berubah menjadi kanker.