Buka Puasa Makan Gorengan Tetap Sehat, Begini Trik dari Dokter

Ilustrasi gorengan.
Sumber :
  • U-Report

VIVA Lifestyle – Memasuki bulan Ramadhan sangat penting bagi kita untuk  memilih asupan nutrisi dan hidrasi yang tepat untuk memastikan terpenuhinya kebutuhan  gizi serta asupan air minum harian, karena pada saat berpuasa terjadi perubahan waktu  makan, serat pola makan yang dapat berpengaruh pada tubuh kita.

Selain itu, Medical Science Director Danone Indonesia Dr. dr. Ray  Wagiu Basrowi, MKK. mengatakan, bulan puasa adalah saat yang tepat untuk menerapkan sustainable eating atau makan yang berkelanjutan.

Artinya, kita juga harus memperhatikan jenis makanan dan aspek pengolahannya. Sebisa mungkin, makanan tersebut memenuhi siklus kehidupan, tidak hanya mengambil juga memberi balik.

Ilustrasi makanan/ buka puasa/ batalkan puasa.

Photo :
  • Freepik/rawpixel.com

Dokter Ray melanjutkan, sustainable eating saat Ramadhan juga menjadi momen untuk kita menyeimbangkan asupan makanan. Seperti, asupan protein hewani diimbangi dengan sayuran.

Sebab, jelas dokter Ray, bakteri baik di saluran pencernaan membutuhkan serat yang didapat dari buah dan sayuran.

Dokter juga mengingatkan, saat puasa tubuh tidak makan dan minum selama 13 jam. Sehingga metabolisme tubuh, hormon insulin untuk membakar gula menjadi lebih stabil.

"Kalau sudah stabil, secara mandiri dia memproduksi keseimbangan, kalau dicekoki dengan makanan minuman manis, jadi hormon insulin naik, dia butuh gula lebih banyak lagi. Itu sebabnya dokter menyarankan buka puasa minum air putih," jelas dokter Ray saat mengisi acara Pemenuhan Gizi dan Hidrasi Optimal Selama Ramadhan yang digagas Danone Indonesia, di kawasan Jakarta Pusat, belum lama ini.

Meski demikian, dokter Ray tidak melarang konsumsi makanan manis atau gorengan ketika berbuka. Namun, dia menyarankan untuk mengawali dengan minum air putih, makan buah atau kurma terlebih dahulu.

Gorengan

Photo :
  • VIVA/Isra Berlian

Sebagai bagian dari Pedoman Umum Gizi seimbang, selain makanan yang bergizi, beragam, dan berimbang, harus dipastikan seluruh anggota keluarga memenuhi hidrasi dengan minum minimal 8 gelas sehari.

"Pilihlah air putih yang tidak berwarna, berbau maupun tidak berasa dan serta  tidak mengandung zat berbahaya. Perlu diingat dampak dehidrasi akan memberikan  efek jangka pendek seperti penurunan konsentrasi, fokus, daya ingat sesaat dan bahkan  bisa menyebabkan penurunan fungsi kognitif. Sedangkan dalam jangka panjang,  kurangnya konsumsi cairan dapat meningkatkan risiko gangguan ginjal seperti batu ginjal  dan infeksi saluran kemih. Jadi pastikanl ketika berpuasa kita bisa mengatur pola makan  dan minum sehingga tubuh tetap terjaga status nutrisi dan hidrasi nya," ujar Hydration  Science Consultant Danone-AQUA dr. Tria Rosemiarti, Dipl in Nutrition.