Rentan Alami Sakit Maag saat Puasa? Begini Pola Makan yang Tepat Menurut Dokter

Ilustrasi sakit perut
Sumber :
  • Pexels/sora shimazaki

VIVA Lifestyle – Berpuasa berarti harus menahan lapar dari terbit hingga terbenamnya matahari. Puasa memang memberikan banyak manfaat untuk kesehatan tubuh namun kondisi lambung yang kosong seharian menyebabkan risiko terjadinya sakit maag.

Mengatur pola makan penting diterapkan masyarakat di tengah berpuasa, khususnya penderita sakit maag. Saat sahur, disarankan untuk memilih makanan tinggi serat agar awet kenyang seharian. Kemudian saat berbuka puasa, mulailah dengan makanan manis tanpa mengesampingkan kandungan gizi di dalamnya. Scroll untuk info selengkapnya.

"Masyarakat diimbau menghindari makanan yang dapat memicu gejala maag, seperti makanan pedas, asam, berlemak, serta minuman bersoda dan berkafein," kata dr. Ulul Albab, Sp.OG, selaku Sekretaris Jenderal Pengurus Besar (PB) IDI dalam acara Press Conference Promag X IDI X Halodoc, di Jakarta Pusat, Rabu 5 April 2023.

Untuk menjaga keseimbangan kadar asam dalam lambung, makan dengan jumlah besar dalam satu waktu juga patut dihindari sebab dikhawatirkan akan memicu lonjakan asam lambung secara tiba-tiba. Sebaliknya, disarankan makan dalam porsi kecil namun sering, karena dapat membantu mengurangi produksi asam lambung yang berlebihan.

“Konsumsi makanan yang mudah dicerna dan tidak memicu produksi asam lambung yang berlebihan, seperti roti tawar, oatmeal, sayuran hijau, buah-buahan segar, dan daging tanpa lemak," jelas dokter Ulul.

Kemudian, jangan melewatkan waktu makan sahur dan berbuka karena itu adalah saat yang paling penting untuk menyimpan dan mengembalikan energi selama berpuasa.

Berpuasa seharian juga rentan menyebabkan dehidrasi karena kurangnya minum air. Oleh sebab itu, pastikan kebutuhan air tercukupi sesuai anjuran meminum 8-10 gelas air per hari. Apabila sudah melakukan semua hal itu tetapi sakit maag tetap terjadi, dokter Ulul menyarankan agar segera memeriksakan ke ahli.

"Konsumsi pereda sakit maag dan kembung jika dibutuhkan. Namun, jika gejalanya terus berlanjut segera hubungi dokter atau pergi ke rumah sakit terdekat,” papar dokter Ulul.

Mengabaikan sakit maag dapat berdampak buruk bagi kesehatan seperti memicu kondisi maag kronis. Maag kronis biasanya ditandai dengan gejala seperti nyeri pada perut atas, sering mual dan muntah, perut kembung dan begah, nafsu makan menurun hingga penurunan berat badan. Berbeda dengan maag akut yang sifatnya sementara, maag kronis identik terjadi berulang kali dalam jangka waktu yang lebih panjang.