Viral Minum Oralit saat Sahur Cegah Haus Lapar, Dokter Ungkap Hal Ini

Ilustrasi minum air/air putih.
Sumber :
  • Pexels/Karolina Gabrowska

VIVA Lifestyle – Oralit cukup dikenal sebagai salah satu cairan yang dapat mengobati kondisi terkait diare hingga muntah. Namun rupanya, oralit dianggap sebagai 'obat' penahan lapar dan haus bagi salah satu netizen yang mengklaim telah mencobanya dan dianggap hal yang kurang tepat dilakukan oleh dokter.

Salah satu cuitan di twitter yang jadi buah bibir di awal Ramadhan ini di mana seorang netizen mengaku mengandalkan oralit saat kondisi tubuhnya sudah melemah saat puasa. Oralit tersebut diyakini dikonsumsi saat sahur sehingga dapat membantu tubuh tetap bugar meski tak makan dan minum dalam waktu lama. Scroll lebih lanjut ya.

Oralit emang andalan aku kalo dah mulai lemah, letih, lesuh, loyo, lunglai, lemes. Ngebantu banget apalagi pas simulasi survival 3 hari ga makan normal di hutan, makan cuma seadanya. Pas puasa pastinya ngebantu banget, karena oralit ni fungsinya sama kayak infus,” tulis salah satu netizen melalui akun Twitternya.

Menurut dokter spesialis penyakit dalam, dr. Virly Nanda SpPD, oralit merupakan cairan yang dibutuhkan saat dehidrasi. Saat puasa pada umumnya, dokter Virly menepis muncul kondisi dehidrasi yang tidak dialami oleh banyak orang. Terlebih, puasa yang tepat dan sehat dapat dilakukan melalui pola makan yang seimbang.

"Itu mitos ya. Kita tidak bisa generalkan apa kita cukup lakukan seperti itu atau tidak. Tapi pada dasarnya kita ada gizi yang harus dipenuhi walau kebutuhan dasar saja," tuturnya dalam acara Hidup Sehat, TvOne.

Dokter Virly mengatakan bahwa oralit memang berisi kandungan elektrolit yang dibutuhkan tubuh ketika dehidrasi. Namun, situasi dehidrasi ini kerap terjadi saat seseorang mengalami diare dalam waktu lama dan sering, bukan semata-mata puasa seharian.

"Memang cairan elektrolit diberikan kalau sudah alami diare dan kekurangan eletrolit itu saatnya diberikan untuk nambah kebutuhannya. Kalau tidak alami kekurangan carian elektrolit, bukan tempatnya diberikan karena sudah ada cadangan air dan elektrolit di tubuh," terangnya.

Ilustrasi bahaya kurang minum

Photo :
  • vstory

Selama puasa, dokter Virly mengatakan, sahur dengan pola makan seimbang akan membuat cadangan cairan dan elektrolit terpenuhi agar kuat berpuasa seharian. Selain gizi seimbang, dokter Virly menekankan bahwa niat berpuasa sebagai ibadah akan menguatkan tubub tanpa perlu menambahkan oralit ke dalam asupan sahur.

"Gizi seimbang dan sehat dibutuhlan saat sahur dan buka puasa," tandasnya.

Efek samping oralit

Ilustrasi pria dehidrasi.

Photo :
  • http://tipskesehatanmu99.blogspot.com

Dehidrasi terjadi ketika tubuh Anda kehilangan lebih banyak cairan daripada yang Anda konsumsi. Ini dapat terjadi karena berbagai alasan, termasuk diare atau muntah yang berlebihan.

Jika tidak diobati, dehidrasi bisa berbahaya. Ini karena tubuh Anda bergantung pada air untuk melakukan fungsi dasar. Terapi rehidrasi oral adalah pengobatan untuk dehidrasi. Ini melibatkan minum minuman yang terbuat dari air, gula, dan elektrolit, khususnya kalium dan natrium. Minuman ini disebut larutan rehidrasi oral (ORS) atau oralit.

Terapi rehidrasi oral aman untuk anak-anak. Ini biasanya digunakan untuk mengobati dehidrasi terkait diare pada anak-anak. Dibandingkan dengan orang dewasa, anak-anak lebih cenderung mengalami dehidrasi akibat diare.

Ilustrasi Oralit dan Obat Diare

Photo :
  • VIVA.co.id/ Lutfi Dwi Pujiastuti

Mereka memiliki tingkat metabolisme yang lebih tinggi, artinya tubuh mereka cepat menggunakan air. Anak-anak mungkin juga tidak dapat mengenali rasa haus atau menghidrasi diri mereka sendiri. Faktor-faktor seperti luka bakar, keringat berlebih, atau asupan air yang rendah dapat semakin meningkatkan risiko dehidrasi.

Umumnya, orang dewasa sehat dengan diare ringan juga bisa minum oralit, tapi mungkin tidak perlu. Mereka biasanya dapat direhidrasi dengan air, kaldu ayam dalam sup, atau minuman olahraga yang mengandung elektrolit.

Terapi rehidrasi oral dirancang untuk menormalkan kadar elektrolit. Namun, jika larutan tidak disiapkan atau digunakan dengan benar, dapat menyebabkan keracunan garam. Ini juga dikenal sebagai hipernatremia.

Kemungkinan efek samping termasuk:

mual
muntah
kelemahan
kehilangan selera makan
kebingungan
haus yang parah
kerusakan ginjal