Kematian Akibat Rabies Meningkat di Bali, Begini Pertolongan Pertama Gigitan Anjing

Pemandulan Hewan Cegah Rabies di Bali
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana

VIVA LifestyleRabies sebabkan 22 kematian di Bali pada 2022. Sedangkan jumlah kasus gigitan mencapai 34.858 kasus. Upaya mengatasi masalah Rabies perlu dilakukan dari sektor kesehatan manusia dan sektor kesehatan hewan dalam skema One Health

Dalam upaya penanganan rabies ini ada keterlibatan antara sektor kesehatan manusia dan kesehatan hewan. Pemerintah Bali membangun Rabies Center di sejumlah rumah sakit dan seluruh Puskesmas di Bali. 

"Pertolongan pertama bagi seseorang yang digigit hewan adalah cuci luka gigitan dengan sabun/detergen di bawah air mengalir selama 10-15 menit. Beri antiseptik pada luka gigitan, bisa obat merah atau alkohol 70%," ujar Kepala Puskesmas 1 Denpasar Selatan dr. Ni Wulan Putri Tjatera, dalam keterangan pers Kementerian Kesehatan.

Kemenkes menegaskan, koordinasi lintas sektor perlu dilakukan. Hal tersebut yang menengarai adanya ASEAN Consultative Meeting on One Health Initiative yang diikuti oleh delegasi negara ASEAN. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.

Kegiatan vaksinasi rabies di Pontianak

Photo :
  • Dokumentasi Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Pontianak

Sebagai contoh, Rabies Center di Puskesmas 1 Denpasar Selatan melakukan manajemen terhadap pasien kasus gigitan anjing. Penatalaksanaan dilakukan mulai dari mengobati luka gigitan hingga pemberian vaksin anti rabies (VAR) dan serum anti rabies (SAR). 

Rabies Center juga sebagai upaya memperlancar distribusi VAR dan SAR. Pemberian VAR dan SAR berbeda, SAR diberikan lebih sedikit dari VAR karena tidak semua pasien gigitan hewan membutuhkan SAR.

Namun, SAR hanya diberikan pada pasien dengan risiko tinggi yang benar-benar membutuhkannya.

vaksin rabies

Photo :
  • Wima Saraswati/VIVAnews

Kepala Puskesmas 1 Denpasa Selatan dr. Ni Wulan Putri Tjatera mengatakan Rabies Center berfungsi tidak hanya mengobati pasien gigitan hewan tetapi juga mencegah rabies melalui edukasi. 

"Setelah pertolongan pertama itu, segera ke Puskesmas, rumah sakit, atau Rabies Center," ujarnya.

Terkait keamanan dan kesehatan hewan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali membentuk Tim Siaga Rabies (Tisira) sejak awal tahun 2023.

Tisira diterapkan untuk wilayah desa/kelurahan, dan secara bertahap Tisira ini akan tersebar di seluruh desa/kelurahan di Bali.

 

Tisira di Kelurahan Legian, Badung misalnya, melakukan penyuluhan rabies kepada masyarakat. Kemudian membantu pendataan populasi anjing yang ada di Kelurahan Legian. 

Tisira juga membantu pengawasan populasi anjing dan lalu lintas anjing. 

"Tisira ikut berperan dalam upaya penanganan rabies di Bali, khususnya di Legian. Tisira membantu pelaksanaan vaksinasi anjing, dan melaporkan kejadian gigitan anjing ke Puskesmas," ucap Lurah Legian Putu Eka Martini.