Dampak Penyakitnya Mematikan, 8 Vaksin Ini Wajib Bagi Dewasa dan Lansia
- Pixabay/pexels
VIVA Lifestyle – Vaksinasi tidak hanya berperan penting dalam mencegah penularan penyakit pada anak, tetapi juga orang dewasa dan lansia. Bukan tanpa alasan, sejumlah vaksin bermanfaat untuk mencegah penyakit yang membahayakan nyawa, seperti pneumokokus hingga hepatitis.
"Pastikan Anda melengkapi vaksinasi dewasa sesuai jadwal dan jangan lupa berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter spesialis penyakit dalam untuk memastikan kondisi tubuh siap divaksin," ujar Dokter Spesialis Penyakit Dalam RS Pondok Indah, dr. Hikmat Pramukti, Sp. PD, dalam keterangannya.
Vaksinasi dewasa diberikan berdasarkan kelompok usia, pertimbangan pekerjaan, gaya hidup, dan rencana bepergian ke daerah endemis. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.
Saat ini pedoman imunisasi dewasa yang digunakan sesuai Rekomendasi Satgas Imunisasi Dewasa Persatuan Dokter Penyakit Dalam Seluruh Indonesia (PAPDI) tahun 2021 (file terlampir).
Berikut ini beberapa jenis vaksin yang diperlukan oleh orang dewasa:
Influenza
Influenza adalah penyakit menular yang menyerang saluran pernapasan atas akibat virus influenza tipe A dan tipe B. Meskipun penyakit ini umum dialami oleh setiap orang karena penularannya yang mudah, tetapi virus influenza cukup sering bereplikasi dan bermutasi, karenanya vaksinasi influenza perlu dilakukan satu kali setiap tahun.
Risiko terkena flu dapat berkurang sekitar setengahnya setelah Anda mendapatkan vaksin influenza.
Jika Anda masih terserang flu setelah mendapatkan vaksin, kemungkinan berkembangnya gejala yang berat akan semakin kecil dan flu dapat sembuh dalam waktu singkat. Ibu hamil juga direkomendasikan mendapat vaksinasi ini
Tetanus, difteri, dan pertusis (Tdap/TD)
Vaksin ini melindungi Anda dari infeksi Tetanus, Difteri, dan Pertusis (batuk rejan) yang dapat menyebabkan penyakit serius sampai kematian.
Vaksin Tdap penting untuk wanita hamil karena dapat membantu mengurangi risiko terjadinya Tetanus Neonatorum pada bayi baru lahir. Vaksinasi Tdap diberikan satu dosis setiap 10 tahun atau setiap kehamilan
Varisela (cacar air)
Penyakit menular ini disebabkan oleh virus Varisela zoster. Sebelum melakukan vaksin cacar air, pastikan Anda belum pernah mengidap cacar air dan tidak mengidap penyakit tertentu, seperti kanker atau HIV.
Orang dewasa yang belum pernah mendapat vaksinasi varisela dan belum pernah terinfeksi cacar air, diberikan vaksinasi varisela sebanyak dua kali dengan jarak minimal 28 hari
Measles, Mumps, Rubella (MMR)
Measles (campak), mumps (gondongan), dan rubella (campak jerman) adalah infeksi virus yang memiliki dampak berbahaya seperti radang otak (encephalitis). Vaksinasi ini penting dilakukan terutama bagi kaum wanita yang memiliki rencana untuk hamil.
Sebaiknya lakukan vaksinasi MMR sebelum program hamil berjalan untuk mencegah infeksi rubella tertular pada janin. Janin yang tertular infeksi ini dapat berisiko mengalami still birth (kematian janin), lahir prematur, atau tuli.
Ingat, lakukan vaksinasi ini sebelum hamil, apabila Anda sedang hamil, tidak disarankan untuk melakukan vaksinasi ini hingga masa hamil selesai. Vaksinasi MMR diberikan sebanyak dua kali dengan jarak minimal 28 hari
Pneumokokus
Infeksi bakteri pneumokokus dapat menyebabkan pneumonia, meningitis, infeksi darah, dan kematian. Orang dewasa dengan kekebalan tubuh yang rendah, penderita asma, dan perokok adalah kategori yang memiliki risiko tinggi terinfeksi pneumonia hingga mengalami gejala berat seperti meningitis, sepsis, dan bakteremia.
Saat ini terdapat 2 tipe vaksin pneumonia yaitu:
Vaksin Pneumokokal Konjugat (PCV13) mencegah radang paru-paru akut yang disebabkan oleh 13 jenis bakteri pneumokokus. Pada dewasa, vaksin PCV13 diberikan 1 kali untuk seumur hidup
Vaksin Pneumokokal Polsakarida (PPSV23) mencegah radang paru-paru akut yang disebabkan oleh 23 jenis bakteri Pneumokokus. Vaksinasi PPSV23 dapat diberikan mulai usia 19 tahun.
Jika Anda mendapatkan vaksinasi PPSV 23 terlebih dahulu, vaksin PCV 13 dapat diberikan minimal 1 tahun setelah vaksin PPSV 23
Meningitis
Meningitis adalah penyakit peradangan pada selaput otak akibat bakteri Meningococcal. Pada negara di sekitar African Meningitis Belt (Gambia, Senegal, Guinea-Bissau, dan Guinea, Mali, Burkina Faso, Ghana, Niger, Nigeria, Kamerun, Chad, Republik Afrika Tengah, Sudan, Sudan Selatan, Uganda, Kenya, Etiopia, hingga Eritrea) memiliki kasus meningitis yang tinggi.
Para pelaku perjalanan yang melewati rute ini, memiliki risiko tinggi terinfeksi bakteri. Vaksin meningitis juga dapat diberikan pada kondisi khusus lainnya, seperti perjalanan umrah dan ibadah haji.
Vaksin meningitis cukup diberikan satu dosis. Untuk keperluan keberangkatan umrah dan ibadah haji, vaksin meningitis wajib disertakan di International Certificate of Vaccination (ICV)
Hepatitis A dan Hepatitis B
Penyakit Hepatitis A dan Hepatitis B dapat menyebabkan kerusakan organ hati hingga sirosis dan kanker, karenanya penting untuk melakukan vaksinasi ini. Vaksinasi Hepatitis A diberikan dua kali dengan jarak minimal 6 bulan.
Sedangkan vaksin Hepatitis B dapat diberikan pada orang yang aktif secara seksual, tenaga kesehatan, orang dengan kekebalan tubuh yang rendah, orang yang terinfeksi HIV. Vaksin Hepatitis B diberikan tiga kali dengan jarak 0,1, dan 6 bulan
Tifoid
Demam tifoid/tipes menduduki urutan kelima penyakit paling menular di Indonesia. Kurangnya menjaga higienitas menjadi faktor pendukung penularan demam tifoid.
Vaksinasi tifoid diberikan satu dosis rutin setiap tiga tahun. Untuk perlindungan penyakit yang lebih optimal, penting untuk selalu menerapkan pola hidup yang bersih dan sehat