Sering Pegal-pegal Setelah Berhubungan Badan? Ini Tips dari Dokter
- Freepik/jcomp
VIVA Lifestyle – Buat pasangan yang habis melakukan hubungan badan, biasanya mereka mengeluh pegal-pegal. Nah, jika kamu merasakan demikian, sebelum berhubungan badan kamu bisa lakukan langkah-langkah berikut ini agar tidak pegal-pegal setelah melakukan hubungan badan.
Dikutip dari unggahan Instagram @doktermedok, Minggu, 12 Maret 2023, dokter Adrian Setiaji dan Haekal Anshariia membagikan tips-tips agar tidak pegal-pegal setelah ‘enak-enak’ dengan pasangan.
Langkah yang pertama, kamu bisa melakukan gerakan Standing Toe Touch, untuk stretch atau meregangkan otot punggung, paha belakang dan betis. Tahan perlahan.
Langkah berikutnya yaitu Lumbal Rotation. Gerakan ini untuk meregangkan otot punggung dan panggul. Kamu bisa melakukan gerakan ini sebanyak 10 hingga 20 repitisi.
Tips selanjutnya yaitu melakukan gerakan Hip Rotation. Gerakan ini untuk meregangkan bagian otot panggul. Lakukan gerakan ini sebanyak 10 hingga 20 repitisi.
Terakhir yaitu gerakan Frog Pose. Gerakan ini untuk meregangkan otot panggul dan paha dalam. Tahan selama 10 hingga 20 detik.
Keempat gerakan tersebut untuk melatih otot dan sendi. Sehingga, jika berhubungan badan menjadi rileks dan bebas cidera. Mereka menyarakan untuk dilakukan secara rutin latihan ini setiap pagi dan malam, supaya sudah siap sebelum eksekusi.
Berapa banyak seks yang wajar dilakukan pasangan?
Menurut ahli, seminggu adalah garis dasar yang umum. Statistik itu sedikit bergantung pada usia. Usia 40 dan 50 tahun cenderung berada di sekitar garis dasar itu, sementara usia 20 hingga 30 tahun cenderung rata-rata sekitar dua kali seminggu.
Dikutip dari USA TODAY, Dr. Peter Kanaris, seorang psikolog klinis dan terapis seks yang berbasis di Smithtown, New York, memperingatkan bahwa pasangan tidak boleh mengandalkan rata-rata sebagai metrik untuk kehidupan seks mereka sendiri.
Dia melihat pasangan di setiap bagian dari spektrum seks, dari mereka yang jarang berhubungan seks hingga pasangan yang berhubungan seks 12 sampai 14 kali seminggu.
“Apa yang sebenarnya lebih penting daripada pasangan terjebak dalam beberapa norma statistik untuk mencocokkan diri mereka dengan itu adalah melihat ini dari perspektif kepuasan seksual. Jika pasangan puas secara seksual, maka itulah tujuannya,” ungkapnya.
Linda De Villers, seorang terapis seks dan asisten profesor psikologi dan pendidikan di Pepperdine, juga sependapat dengan Peter.
“Ada motivasi tertentu untuk merasa normal, apa pun artinya itu. Kamu harus berhubungan seksual sesering kamu dan pasanganmu merasa baik,” ujarnya.