Ammar Zoni Kena Kasus Narkoba Kedua Kali, Ini Alasan Sabu Bikin Kecanduan

Ammar Zoni
Sumber :
  • IG @ammarzoni

VIVA Showbiz – Ammar Zoni ditangkap polisi atas kasus penyalahgunaan narkoba di kawasan Sentul, Bogor, Jawa Barat. Ammar Zoni diketahui membeli narkoba jenis sabu ke Kampung Boncos, yang mana pemakaiannya memberi dampak berbahaya, terutama bagi yang sudah memiliki anak.

Ammar Zoni diketahui tidak membeli langsung narkoba ke Kampung Boncos, tetapi dia menyuruh sopirnya. Hal itu diungkap Kepala Satuan Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Selatan, Komisaris Polisi Achmad Ardhy kepada wartawan.

"Yang ternyata BB (barang bukti) tersebut adalah pesanan AZ untuk digunakan," katanya, Jumat 10 Maret 2023.

Pesinetron Ammar Zoni

Photo :
  • Aish TV

Dia mengatakan, polisi sudah menyita barang bukti sabu dari yang bersangkutan. Ada satu gram lebih sabu disita polisi sebagai barang bukti. 

"Satu gram lebih (sabu disita)," katanya

Ini bukan kali pertama Ammar Zoni ditangkap terkait kasus dugaan penyalahgunaan narkoba. Ammar sebelumnya pernah ditangkap atas kasus serupa pada 2017 lalu. Saat itu yang menangkapnya adalah Polres Metro Jakarta Pusat.

Lantas, apa alasan sabu-sabu memicu kecanduan pada Ammar Zoni? Berikut faktanya dikutip laman Lake View Behavior Health.

Sabu zat psikoaktif

Metamfetamin (lebih dikenal dengan met) adalah stimulan yang kuat dan membuat ketagihan yang dapat dihisap, didengus, dimakan, atau disuntikkan. Karena sifat psikoaktif, rasa percaya diri yang salah, dan rasa bahagia, orang yang mencoba metamfetamin dengan cepat mengembangkan keinginan untuk terus menggunakan hingga terjadi kecanduan.

ilustrasi narkoba

Photo :
  • U-Report

Alasan sabu picu kecanduan

Beberapa pengguna menyatakan bahwa mereka kecanduan sabu setelah mencobanya sekali. Meskipun pada awalnya menyenangkan, metamfetamin dapat menghancurkan kehidupan seseorang dengan membakar sumber daya tubuh dan meninggalkan pengguna dengan ketergantungan yang hanya berkurang dengan menggunakan lebih banyak narkoba.

Methamphetamine adalah anak dari kelas obat yang disebut amfetamin, keduanya stimulan yang dapat memberi pengguna peningkatan energi, keinginan kuat untuk mengobrol, dan rasa bahagia secara keseluruhan. Namun, metamfetamin berbeda dari amfetamin karena jumlah metamfetamin yang jauh lebih tinggi dapat mencapai otak yang meningkatkan potensi. Meth juga memberi pengguna rasa tinggi yang lebih lama dan lebih berkelanjutan yang menyebabkan kerusakan pada sistem saraf pusat.

Secara medis, metamfetamin adalah stimulan dengan potensi penyalahgunaan yang tinggi. Metamfetamin medis digunakan untuk mengobati narkolepsi dan ADHD. Metamfetamin medis diresepkan dengan dosis yang jauh lebih rendah sesuai kondisi.

Seperti kokain, metamfetamin diproduksi dalam dua bentuk: bubuk putih atau bongkahan batu bening. Bentuk batu, sabu kristal, adalah bentuk sabu yang paling murni dan ampuh. Sabu umumnya digunakan sebagai “obat klub” di rave dan klub malam dan sering disebut “gelas” atau “es”. 

Dampak buruk kecanduan sabu

Ilustrasi narkoba

Photo :
  • dok. Pixabay

Siklus ini dapat menyebabkan pengguna terjaga selama berhari-hari untuk merokok, menghisapnya, atau menyuntikkan obat sebelum terhempas dari perasaan euforia. Pada saat pesta metamfetamin berakhir, orang tersebut belum makan atau tidur selama berhari-hari.

Sebagai orang tua yang kecanduan metamfetamin dampaknya berisiko pada penelantaran anak, pelecehan anak – baik pelecehan fisik maupun seksual, serta membahayakan anak, apalagi jika memakai sabu di rumah.

Efek lainnya berupa depresi, penyakit menular seksual seperti HIV/AIDS, kerusakan hati, kerusakan paru-paru, kerusakan otak, penyakit ginjal, sirosis, dan psikosis. Tak sedikit juga berdampak pada kekerasan dalam rumah tangga, stroke, serangan jantung, kejang, hingga kematian.