Survey: Gaji Rendah Picu Kematian Dini Karyawan
- Pixabay/ Concord90
VIVA Lifestyle – Tingginya biaya hidup di era saat ini menuntut setiap orang untuk bekerja lebih keras setiap harinya untuk menghasilkan uang. Akan tetapi, studi menemukan bahwa penghasilan yang rendah secara berkelanjutan ternyata dapat berisiko menyebabkan kematian bagi para pekerja.
Sebuah penelitian diterbitkan oleh Journal of the American Medical Association (JAMA) pada 21 Februari 2023. Hasil dari penelitian itu mengungkapkan bahwa para pekerja paruh baya yang memiliki penghasilan rendah dengan tekanan pekerjaan yang tidak stabil memiliki risiko kematian yang cukup tinggi.
Penelitian ini dilakukan oleh Katrina L. Kezios, Ph.D., dari Mailman School of Public Health di Universitas Columbia di New York City, dan rekannya yang mencari tahu hubungan antara pendapatan berupah rendah dan kematian yang berkelanjutan. Analisis tersebut melibatkan 4.002 peserta dari AS (berusia 50 tahun ke atas) yang melaporkan mendapatkan upah per jam pada tiga titik waktu atau lebih selama 12 tahun mereka bekerja.
Para peneliti menemukan bahwa mereka yang tidak pernah memperoleh gaji rendah mengalami 199 kematian per 10.000 orang per tahun. Sebaliknya, mereka yang yang mendapatkan upah rendah menyebabkan hingga 208 kematian per 10.000 orang per tahun, dan 275 kematian per 10.000 orang per tahun untuk upah rendah yang berkelanjutan.
"Jika hubungan itu kausal, temuan kami menunjukkan bahwa kebijakan sosial dan ekonomi yang memperbaiki situasi keuangan pekerja berupah rendah (seperti undang-undang upah minimum) dapat meningkatkan hasil dan mengurangi angka kematian," tulis para peneliti, mengutip Medical Express.
Para pekerja dengan gaji yang rendah secara berkelanjutan paling berisiko mengalami masalah ini. Kondisi mereka yang tidak seimbang antara pekerjaan dan paparan bahaya di tempat kerja, stres, hingga risiko kesehatan lainnya dapat mempengaruhi angka kematian.