Jakarta Jadi Wilayah dengan Obesitas Tertinggi di Indonesia
- Pixabay
VIVA Lifestyle – Obesitas merupakan masalah kesehatan yang penting. Obesitas merupakan faktor risiko timbulnya penyakit kronis degeneratif di kemudian hari.
Berbicara mengenai obesitas Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM), Kementerian Kesehatan RI, Dr. Eva Susanti, S.Kp., M.Kes, mengungkap berdasarkan Riset Kesehatan Dasar di tahun 2018, tercatat 1 dari 5 anak berusia 5-12 tahun, dan 1 dari 7 remaja berusia 13-18 tahun di Indonesia mengalami kelebihan berat badan atau obesitas. Scroll selanjutnya ya.
Eva juga menjelaskan prevalensi angka kasus obesitas di Indonesia paling banyak terjadi di perkotaan. Hal ini lantaran pola dan gaya hidup di masyarakat perkotaan.
“Banyak makanan siap saji, orang malas bergerak semua tinggal tunjuk ini yang sebabkan masalah obesitas,” kata dia dalam acara Workshop stop rantai obesitas sedini mungkin di Akmani Hotel Jakarta Pusat, Rabu 1 Maret 2023.
Lebih lanjut diungkap Eva, kasus obesitas tertinggi di Indonesia ditempati ada di DKI Jakarta.
“Tertinggi untuk obesitas paling banyak di DKI Jakarta,” ucapnya.
Selain itu, obesitas memiliki konsekuensi berat pada anak karena memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami sindrom metabolik.
Berdasarkan data prevalensi sindrom metabolik (SM) di Indonesia sebesar 23,34%, lebih tinggi pada laki-laki (26,2%) dibandingkan pada perempuan (21,4%) dan diprediksi menyebabkan kenaikan dua kali lipat risiko terjadinya penyakit jantung dan lima kali lipat pada penyakit diabetes melitus tipe 2.
Untuk itu pemerintah menyerukan agar semua pihak, termasuk para guru, orang tua dan pelaku sektor swasta, memprioritaskan asupan nutrisi seimbang pada anak, serta mendorong aktivitas fisik untuk mencegah dan menghentikan rantai obesitas sedini mungkin.
“Berbagai upaya juga sudah dilakukan pemerintah mulai dari menerbitkan Permenkes tentang Pencantuman Informasi Kandungan Gula, Garam, dan Lemak Serta Pesan Kesehatan untuk Pangan Olahan dan Pangan Siap Saji serta melakukan edukasi terkait aturan tersebut,” kata Eva.