Penyakit Jantung Bawaan Terjadi pada 1 dari 100 Bayi Baru Lahir

VIVA Lifestyle – Rupanya bukan orang dewasa saja yang bisa terkena penyakit jantung, anak-anak pun juga bisa bahkan ada yang bawaan sejak lahir. Jika terjadi pada bayi yang baru lahir, itu disebut sebagai penyakit jantung bawaan (PJB) atau sebutan lainnya adalah congenital heart disease.

Ada cukup banyak kasus penyakit jantung bawaan pada bayi yang terjadi dan memang sudah ada kelainan saat masih di dalam kandungan. Hal itu disebutkan oleh Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr Piprim Basarah Yanuarso dalam diskusi daring bertajuk ‘Kesehatan dan Penyakit Jantung pada Anak’ bersama media. 

“Kalau pada bayi dan anak, penyakit jantung itu sebagian besarnya adalah penyakit jantung bawaan. Artinya pada saat dia hamil memang sudah ada kelainannya atau juga kelainan listriknya ya jadi irama jantungnya lebih rendah,” kata dr Piprim Basarah Yanuarso kepada awak media pada Selasa, 14 Februari 2023. 

Sementara anak yang lahir normal dan sehat secara anatomi bisa ditemukan kelainan jantung ketika masih anak-anak disebut sebagai penyakit jantung didapat (acquired heart disease).

“Ada juga penyakit jantung yang didapat, jadi terlahir dalam kondisi normal sehat secara anatomi tetapi kemudian dia terkena penyakit pada saat masa kanak-kanak. Misalkan penyakit jantung rematik, penyakit kawasaki. Jadi pada anak-anak bisa terkena penyakit jantung didapat atau bawaan,” katanya lagi. 

Disebutkan oleh dr Piprim bahwa kasus penyakit jantung bawaan itu cukup sering terjadi di mana ada satu dari 100 kelahiran bayi diperkirakan menderita PJB tersebut. Jadi, masalah tersebut memang cukup signifikan sebagai kontributor terhadap angka kematian bayi dan anak.

“Satu dari 100 bayi lahir itu diperkirakan menderita penyakit jantung bawaan. Jadi kalo di Indonesia itu ada 5 juta bayi lahir kira-kira ada antara 45 ribu sampai 50 ribu bayi lahir setiap tahun itu yang kena penyakit jantung bawaan,” jelasnya. 

Oleh karena itu, diperlukan kesadaran dan perhatian dari semua pihak terkait dengan penanganan masalah kesehatan dan penyakit jantung pada anak. Hal paling penting yang harus dilakukan adalah melakukan deteksi dini karena adanya golden periode atau masa ideal, di mana tindakan efektif masih bisa dilakukan pada anak. 

Namun, jika sudah terlambat periode tersebut sudah terlewat, biasanya akan sulit untuk ditangani atau dilakukan operasi karena sudah adanya komplikasi. Sehingga anak yang telat ditangani pada akhirnya akan menjadi cacat permanen.