Awas, Debu di Rumah Berisiko pada Bahaya Kanker

Ilustrasi interior ruang tamu.
Sumber :
  • Pixabay/Kaboompics

VIVA LifestyleRumah yang nampak bersih bukan berarti tak menimbulkan bahaya dari segala jenis mikroba yang tumbuh dan hidup di dalam berdampingan dengan aktivitas sehari-hari. Dari spons pencuci piring hingga tempat sikat gigi, ada banyak tempat di rumah kita di mana mikroorganisme kecil ini dapat bersembunyi.

Dikutip laman Medical News Today, Secara khusus, debu yang mengendap di furnitur kita dan permukaan lainnya mengandung berbagai macam jamur, serta bakteri dari keluarga Staphylococcus dan Streptococcus.

Meskipun bakteri semacam itu dapat membahayakan kesehatan kita, terutama jika kita memiliki sistem kekebalan yang lemah, penelitian baru menemukan bahwa mikroba yang ada dalam debu rumah tangga juga memiliki peran tambahan yakni membantu memecah bahan kimia lingkungan yang berbahaya.

Ilustrasi Interior Rumah

Photo :
  • Oki House

Secara khusus, sebuah studi baru menemukan bahwa bakteri debu ini dapat mendegradasi ftalat, yang termasuk dalam kelas bahan kimia yang penelitiannya dikaitkan dengan kanker dan kondisi lainnya. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.

Ashleigh Bope, seorang peneliti doktoral dalam ilmu lingkungan di The Ohio State University di Columbus, adalah penulis pertama makalah tersebut, yang muncul dalam jurnal Environmental Science: Processes & Impacts

Mikroba debu melawan bahan kimia berbahaya

Tujuan utama ftalat adalah melunakkan plastik dan vinil agar lebih fleksibel. Ada phthalate di hampir setiap produk rumah tangga dan konsumen, mulai dari kerai, wallpaper, dan tirai shower hingga mainan plastik, deterjen, dan kemasan makanan.

Para peneliti belum sepenuhnya memahami dampak kesehatan dari ftalat, tetapi penelitian yang ada menunjukkan bahwa bahan kimia ini mengganggu sistem endokrin. Para ahli percaya bahwa satu phthalate tertentu, yang disebut Di (2-ethylhexyl) phthalate (DEHP), menyebabkan kanker.

Ilustrasi desain interior rumah seluas 25 meter persegi

Photo :
  • VIVA/Ayu Utami Paramitha

"(Kami) tahu bahwa [phthalate] dapat terdegradasi di sistem lain — seperti sistem akuatik dan tanah — tetapi kami memiliki paparan yang tinggi terhadapnya di dalam ruangan, jadi penting bagi kami untuk melakukannya lihat apakah biodegradasi benar-benar terjadi di lingkungan dalam ruangan," jelas Bope.

Debu dan Kelembaban Rumah

Untuk mengetahuinya, para peneliti menganalisis sepotong karpet dari rumah tangga yang dipilih secara acak di Massachusetts, potongan karpet lain dari 3 rumah tangga di Ohio, dan sampel debu yang mereka kumpulkan dari penyedot debu di rumah yang sama.

Analisis laboratorium mengungkapkan ftalat dan mikroba, seperti yang diharapkan. Secara khusus, para peneliti menemukan DEHP penyebab kanker dalam konsentrasi yang lebih tinggi daripada ftalat lainnya.

Kemudian, para peneliti menyimpan potongan-potongan karpet pada tingkat kelembapan yang berbeda untuk mempelajari interaksi antara mikroba dan ftalat.

Ilustrasi interior rumah

Photo :
  • Pexels/Mike Bird

Mereka menemukan bahwa tingkat kelembapan yang lebih tinggi membantu mikroba debu berlipat ganda, mencatat bahwa semakin tinggi kelembapan dan jumlah mikroba, semakin banyak ftalat yang terdegradasi oleh mikroba ini.

Namun, memecah ftalat yang berbahaya dapat menyebabkan lebih banyak bahaya kesehatan, jelas para peneliti.

“Kita dapat melihat bahwa ftalat mengalami degradasi, tetapi produk sampingan dari degradasi tersebut dapat menjadi lebih berbahaya,” lapor rekan penulis studi Sarah Haines.

“Kita benar-benar perlu melihat lebih jauh, terutama pada kondisi kelembaban relatif yang tinggi itu. Tidak disarankan untuk mempertahankan kelembapan relatif tinggi di rumah Anda karena potensi pertumbuhan mikroba yang meningkat," jelasnya.

Maka, dibutuhkan konsep healthy living yang memiliki lingkungan yang hijau dan asri.

Ditambah fasilitas lainnya yaitu jogging track, club house dan sebuah danau seluas 1 Hektar untuk menunjang hidup yang berkualitas, juga lingkungan yang tenang dengan ruang terbuka hijau yang nyaman seperti Premier Lake Residence.

Dengan desain bangunan modern tropis yang sesuai dengan iklim dan kelembaban udara tropis di Indonesia, Unit rumah ini berkonsep modern tropik akan memiliki fentilasi, bukaan lebar dan jarak antar ruang yang luas.

Selain itu, ini juga memiliki kualitas bangunan yang tinggi mulai dari pemilihan bahan sampai proses pembangunannya yang dipersiapkan dan dieksekusi dengan sangat presisi.

Untuk itu, PT Premier Qualitas Indonesia bersama dengan PT Sri Pertiwi Sejati hadirkan Premier Lake Residence, sebuah hunian tropis modern berkualitas tinggi, dengan fasilitas lengkap didukung oleh konsep healthy living, serta aksesibilitas yang sangat mudah dan berlokasi di jantung kota Cikarang, tepatnya di kawasan Cinity (Cikarang International City).