Konsumsi Susu Formula Memicu Si Kecil Alami Diabetes Tipe 1

Ilustrasi susu/anak.
Sumber :
  • Freepik

VIVA Lifestyle – Diabetes tipe 1 adalah salah satu jenis diabetes yang cukup sering dialami oleh kelompok anak. Diabetes tipe 1 ini memiliki berbagai faktor risiko, salah satunya asupan susu sapi atau susu formula yang terlalu dini pada anak karena menyerang bagian imunitasnya.

Ketua Unit Kerja Koordinasi Endokrinologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr Muhammad Faizi, SpA(K) mengatakan bahwa susu formula yang berasal dari sapi, yang dikonsumsi terlalu dini dapat mencetuskan risiko diabetes tipe 1 pada anak. Namun, risiko diabetes tipe 1 ini bukan hanya disebabkan oleh susu formula, melainkan juga jenis protein asing lainnya.

"Untuk diabetes tipe 1, diduga (susu formula) jadi pencetus untuk DM tipe 1. Itu (karena) paparan antigen, protein asing. Tidak hanya susu formula tapi infeksi tertentu bisa menjadi pencetus proses autoimun yang merusak sistem imun menjadi DM tipe 1," ujarnya dalam acara virtual, Rabu 1 Februari 2023.

Ilustrasi susu.

Photo :
  • Freepik/freepik

Diabetes tipe 1 juga dipengaruhi oleh genetik keluarga dan penyakit tertentu lainnya atau riwayat penyakit saat lahir sehingga menyebabkan terjadinya autoimun. Dari autoimun ini, maka terjadi gangguan pada pankreas sehingga tak mampu hasilkan insulin

"Tapi, pemilihan susu formula tidak menyebabkan diabetes tipe dua," jelasnya.

Ada pun risiko diabetes tipe satu, lanjut Faizi, harus diberikan insulin seumur hidup. Berbeda pada anak dengan diabetes tipe dua yang kondisinya lebih stabil, maka tidak banyak diberi suntik insulin dan diganti dengan oral anti diabetes, meski harus diberikan seumur hidup.

"Untuk diabetes anak tipe 2 itu akan berlanjut jadi dm tipe 2 (saat besar). Sama, terus seumur hidup. Sekali ada gangguan toleransi glukosa, itu berpotensi (diabetes saat besar)," tambahnya.

Maka dari itu, dokter Faizi menyarankan agar anak diberikan asupan sehat sejak dini agar tidak menimbulkan masalah di pankreas yang memicu diabetes. Jenis makanan cepat saji, tegas dokter Faizi, harus dikurangi dengan makanan porsi seimbang.

Ilustrasi susu.

Photo :
  • Freepik/freepik

"Makanan yang meningkatkan kadar gula naik drastis harus ganti. Itu pengaturan diet, pertama. Kedua, aktivitas fisik rutin minimal 30 menit sampai 1 jam, setiap harinya," jelasnya.

Bila anak terlanjur diabetes, maka pada tipe dua bisa diberikan konsumsi gizi seimbang agar bisa meminimalisir asupan obat dan suntikan insulin. Dengan pengaturan diet dan aktivitas fisik yang baik dengan usia anak mengidap diabetes di bawah 6,5 tahun, maka tidak perlu mengonsumsi obat anti diabetes.

"Kalau misal dengan 2 aktivitas tadi, pengaturan diet dan aktivitas tidak bisa kendalikan gula darah, perlu bantuan oral antidiabetes. Kalau dengan 3 macam ini tidak membantu, dia harus gunakan insulin," tandasnya.