Viral Makna Body Count, Awas Bahaya Berhubungan Intim Dengan Banyak Orang
- Freepik
VIVA Lifestyle – Body Count adalah salah satu tren bahasa slang yang kembali muncul dan diramaikan di akun media sosial, TikTok. Meski terkesan sederhana, rupanya makna dan seluk beluk body count ini bisa membahayakan para generasi muda, lho.
Berdasarkan arti bahasanya sendiri, body count adalah hitungan tubuh. Namun, body count memiliki makna berbeda di tiap bidang. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.
Misalnya saja, body count dalam bahasa medis berarti jumlah jenazah yang meninggal dunia di suatu tempat. Sementara dalam bahasa gaul, body count cenderung bermakna dewasa.
Dikutip laman Bark, body count ini mengacu pada berapa banyak orang yang pernah tidur dengan seseorang.
Secara umum, ini mengacu pada hubungan seksual, dan tidak termasuk jenis aktivitas seksual lainnya. Jadi, body counthanya pada aktivitas berhubungan intim penetrasi.
Selebihnya, seperti ciuman, pelukan, dan sebagainya, tidak termasuk dalam bentuk makna slang kekinian ini. Lantas, adakah bahayanya berhubungan badan dengan banyak orang?
Dikutip laman Medical News Today, studi mencatat bahwa memiliki banyak pasangan seksual dapat berarti bahwa seseorang memiliki lebih dari satu pasangan seksual selama periode waktu tertentu. Atau itu mungkin berarti memiliki banyak pasangan selama periode waktu yang sama.
Survei Nasional Pertumbuhan Keluarga dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di Amerika Serikat, memberikan statistik dari 2015-2019 untuk orang-orang yang pernah melakukan hubungan seks vaginal, oral, atau anal dengan pasangan yang berbeda jenis kelamin.
Dilaporkan bahwa rata-rata jumlah pasangan seksualnya adalah 4,3 untuk wanita dan 6,3 untuk pria. Jumlah pasangan seksual selama seumur hidup meningkat seiring bertambahnya usia, kemudian menurun setelah usia 60 tahun untuk pria dan setelah usia 40 tahun untuk wanita.
Apakah bahaya berhubungan seks dengan banyak orang?
Asosiasi Kesehatan Seksual Amerika (ASHA) menyatakan bahwa selama ada persetujuan dan tidak ada bahaya bagi siapa pun yang terlibat, tidak ada cara yang benar atau salah untuk mencapai kenikmatan seksual. Ini dapat melibatkan memiliki banyak pasangan seksual.
ASHA menambahkan bahwa faktor penting dalam kehidupan seks yang memuaskan adalah pemahaman individu tentang kebutuhan dan tanggung jawab seksual mereka sendiri dan pengakuan akan kebutuhan dan tanggung jawab pasangan atau pasangan mereka.
Namun, The English Longitudinal Study of Aging menemukan bahwa jumlah pasangan seksual yang banyak dapat meningkatkan risiko tertular infeksi menular seksual (IMS). Ini kemudian dapat menyebabkan risiko kesehatan, termasuk di kemudian hari.
Para peneliti menemukan bahwa memiliki 10 atau lebih pasangan seksual seumur hidup meningkatkan risiko diagnosis kanker, dibandingkan dengan memiliki satu pasangan seksual atau tidak sama sekali.
Hepatitis B dan C, misalnya, dapat meningkatkan risiko terkena kanker hati. Dan human papillomavirus, lebih dikenal sebagai HPV, dapat meningkatkan risiko berkembangnya janker serviks, kanker mulut, kanker anus, kanker penis, kanker prostat.
Studi ini juga menemukan bahwa pria dengan lebih dari 20 pasangan seksual pria mungkin memiliki peningkatan risiko kanker prostat. Memiliki banyak pasangan juga dapat meningkatkan risiko penularan HIV.