Cegah Cedera, Begini Tips Pilih Sepeda yang Cocok Buat Tinggi Orang Indonesia
- Freepik/freepik
VIVA Lifestyle – Tren gowes tiba-tiba meningkat tajam ketika pandemi. Tak sedikit pesepeda yang semula tidak menekuni olahraga ini, mendadak menyukai dan menekuninya.
Sayangnya, masih banyak pesepeda yang asal bersepeda saja, namun tidak memerhatikan aturan gowes, sehingga berisiko terkena cedera. Lalu, apa saja hal yang perlu diperhatikan? Yuk, scroll untuk mengetahuinya.
Country Manager Brompton Indonesia, Kevin Wijaya, mengungkap, ternyata pemilihan jenis sepeda sangat penting untuk mencegah cedera. Tidak hanya dari segi model dan harganya saja, postur tubuh seseorang juga harus diperhatikan.
Menurut Kevin, khususnya untuk Asia, termasuk orang Indonesia yang umumnya memiliki postur yang tidak terlalu tinggi, disarankan memilih jenis sepeda dengan medium atau high handle bar.
"Ada 3 pilihan handle. Ada yang low handle bar, ada yang medium handle bar, ada yang high handle bar. Jadi kalau (orang) sedikit kurang tinggi, bisa disarankan menggunakan medium handle bar atau high handle bar," ujar Kevin saat peluncuran offline authorized Shop-in-Shop (SOS) perdana Brompton Bicycle Indonesia di Planet Sports Asia Grand Indonesia, Jakarta Pusat, baru-baru ini.
Menurut Kevin, dengan penggunaan sepeda jenis medium dan high handle bar, postur tubuhnya tidak akan terlalu menjorok ke depan, sehingga tidak membuat tubuh tegang dan mencegah cedera.
"Tapi balik lagi pilihan. Kalau misalnya, 'nggak saya tidak terlalu tinggi, tapi suka sporty, saya suka’. Karena kan ada proses aerodinamika, kalau posisi badannya maju ke depan kita merobek angin, jadi bisa lebih laju. Balik lagi use case-nya seperti apa," tuturnya.
Namun, jika bersepedanya hanya untuk bersantai, terlebih memiliki postur yang tidak terlalu tinggi, Kevin menyarankan untuk memilih sepeda dengan medium handle bar atau high handle bar saja.
Lalu, bagaimana seharusnya posisi bersepeda yang baik agar tidak terjadi cedera?
"Posisi bersepeda gak sampe lurus banget tapi jangan sampe terlalu nekuk. Ketika lagi menggowes itu, berasa kok nanti. Perhatiin deh kalo naik sepeda apa pun, kalo kaki terlalu nekuk saat lagi gowes, pasti akan terasa pegal pas lagi gowes," ungkapnya.
Atur sadel setinggi panggul
Nah, kebanyakan orang yang belum tahu, biasanya kerap mengatur tinggi sadel yang dinilai membuatnya nyaman, yaitu dengan membuat kakinya tetap bisa berpijak ke tanah. Padahal menurut Kevin, hal itu justru dapat memicu cedera.
"Ketika kaki nyentuh ke tanah, lutut akan terlalu tertekuk jadi memicu cedera. Mungkin pada saat duduk sadel terasa agak ketinggian (diatur setinggi panggul), tapi lututnya gak terlalu tertekuk, jadi meminimalisir cedera," pungkasnya.
Tapi tak sedikit juga yang mengeluhkan, jika sadel disetting terlalu tinggi, justru akan membuat organ intim menjadi tidak nyaman. Benarkah?
"Kalo sepeda dipake dalam jangka waktu yang lama, biasanya pesepeda pake celana yang ada lapisan gelnya untuk melindungi, baik wanita maupun pria. Tapi kalo pake sepedanya gak lama gak papa (sadel tinggi), karena sadelnya ada busa, jadi gak masalah," papar Kevin Wijaya.