Wabah Flu Burung Melonjak Ribuan Kasus di 37 Negara, Berisiko Tulari Manusia?

Ilustrasi flu burung lewat unggas
Sumber :
  • Times of India

VIVA Lifestyle - Wabah flu burung tahun ini merupakan yang terparah di benua Eropa yang menyerang unggas ternak di hampir 37 negara. Fakta mirisnya, kasus flu burung tersebut tercatat hingga mencapai angka ribuan unggas. Lantas, bisakah menulari dan membahayakan manusia?

Dikutip laman The Health Site, Eropa mengalami wabah flu burung terburuk 2022 ini. Peternakan unggas di Eropa mendeteksi setidaknya 2.500 wabah flu burung di 37 negara di benua itu. Data ini antara periode Oktober 2021 hingga September 2022, menurut Otoritas Keamanan Pangan Eropa, Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa dan UE. Scroll untuk info selengkapnya

Peternakan yang terkena dampak parah harus membantai hampir 50 juta unggas, menurut laporan dari EFSA. Bahkan menurut laporan, pemusnahan unggas itu belum termasuk semua jenis unggas yang juga berisiko terhadap infeksi serupa.

"Jumlah ini tidak termasuk pemusnahan ayam, bebek, dan kalkun untuk pencegahan yang dilakukan bersamaan dengan wabah," kata badan kesehatan itu kepada AFP, dikutip VIVA, Kamis 22 Desember 2022. 

Ilustrasi flu burung.

Photo :
  • Antara FOTO.

Untuk pertama kalinya, tidak ada pemisahan antara dua gelombang epidemi karena virus tidak dapat dikendalikan selama musim panas. Jumlah peternakan yang terinfeksi 35 persen lebih tinggi pada musim gugur ini, epidemi ini lebih ganas dari tahun lalu pada waktu yang sama.

Sementara itu, lebih dari 50,54 juta unggas di Amerika Serikat (AS) telah mati dalam wabah flu burung terburuk dalam sejarah negara tersebut, demikian menurut data dari Departemen Pertanian. Kondisi itu juga menandai bencana kesehatan hewan terburuk dalam sejarah AS.

Flu burung tersebut menyerang banyak unggas mulai dari ayam, kalkun, dan spesies burung lainnya dan menyebar dengan cepat, yang secara signifikan merugikan peternak unggas. Virus flu itu dibawa oleh burung liar, yang telah memperluas area yang terkena dampak secara keseluruhan. Flu membuat harga unggas dan telur pun naik di musim ini.

Burung liar, termasuk bebek, mallard, dan elang, diketahui membawa virus yang dikenal sebagai flu burung yang sangat patogen (HPAI) melalui kotoran, bulu, atau kontak langsung dengan unggas. Wabah dimulai pada bulan Februari dan menginfeksi unggas dan non-unggas di 46 negara bagian, menurut data USDA.

"Burung liar terus menyebarkan HPAI ke seluruh negeri saat mereka bermigrasi, sehingga mencegah kontak antara ternak domestik dan burung liar sangat penting untuk melindungi unggas AS," kata Rosemary Sifford, kepala petugas veteriner USDA, kepada Reuters, dikutip laman People.

Ilustrasi Flu Burung

Photo :

Apakah Manusia Juga Berisiko?
Sesuai Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa, manusia saat ini berisiko lebih rendah tertular infeksi ini. Orang-orang yang bekerja dalam kontak dekat dengan unggas dan burung berada di antara risiko rendah hingga sedang. 

Antara periode 2 September - 10 Desember 2022, sekitar 400 wabah tercatat di peternakan di 18 negara Eropa. Virus ini juga telah terdeteksi lebih dari 600 kali pada unggas liar, terutama bebek dan angsa, yang menurut laporan tersebut mungkin berkontribusi pada penyebaran virus antar peternakan. 

Otoritas kesehatan mengambil tindakan yang sesuai terkait hal ini. Mereka saat ini sedang mempelajari kemungkinan menggunakan vaksinasi untuk menahan penyebaran virus. Pihak berwenang sedang mempelajari kemungkinan menggunakan vaksinasi untuk menahan penyebaran virus juga.