Jelang Libur Nataru, Kemenkes Antisipasi Lonjakan COVID-19 dan Penyakit Akut

Ilustrasi macet libur panjang.
Sumber :
  • ANTARA Foto/Yulius Satria Wijaya

VIVA Lifestyle – Pada libur Natal tahun 2022 dan tahun baru 2023 (Nataru), diperkirakan akan terjadi lonjakan mobilisasi masyarakat sebesar 16,35 persen dari jumlah penduduk Indonesia atau sebanyak 44,17 juta orang.

Diprediksi pula terjadi pergerakan masyarakat dari wilayah Jabodetabek mencapai 16,5 persen atau sekitar 7,1 juta orang yang berdampak pada kesehatan secara menyeluruh.

Dengan tingkat mobilisasi masyarakat yang cukup tinggi tersebut, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) khawatirkan akan berpotensi terjadinya peningkatan kasus COVID-19.

Bahkan, kekhawatiran lain yang mungkin terjadi dari kasus lainnya seperti kecelakaan dan kasus akut penyakit lain. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.

"Seperti yang kita tahu pandemi belum sepenuhnya berakhir, potensi penularan masih ada, bahkan penularan untuk penyakit infeksi lainnya," ujar Direktur Pelayanan Kesehatan Primer, dr. Yanti Herman, SH, MH. Kes., dalam keterangan persnya.

Warga memeriksakan kesehatan di Pos Pemantauan Virus Corona RSPI Sulianti Saroso. (Foto ilustrasi).

Photo :
  • ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

Diperlukan kesiapsiagaan sektor kesehatan sebagai upaya pencegahan dan pengendalian penyakit COVID-19, pemberian pelayanan kesehatan lain selama mobilisasi masyarakat menghadapi liburan Nataru.

Hal tersebut meliputi pula pengobatan penyakit sehari-hari, penyakit akibat perjalanan, tindakan kesehatan pada kecelakaan lalu lintas, serta melakukan surveilans kesehatan untuk mengantisipasi potensi adanya kejadian luar biasa.

“Karenanya menghadapi libur nataru, beberapa langkah antisipasi telah kami siapkan. Antisipasi ini harapannya mampu menekan potensi penularan penyakit,” kata dr. Yanti.

Antisipasi Laju Kenaikan COVID-19

Kementerian Kesehatan telah mengambil langkah antisipatif menahan laju kenaikan COVID-19 dalam menghadapi masa liburan Natal 2022 dan tahun baru 2023.

Diantaranya melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan provinsi dan kabupaten/kota seluruh Indonesia, dan melakukan koordinasi lintas sektor dengan kementerian/Lembaga terkait seperti Korlantas Polri, Kementerian Perhubungan, Kementerian Agama, Kementerian PUPR, Badan Pengatur Jalan Tol, Jasa Raharja, dan K/L terkait.

warga korban banjir memeriksa kesehatan secara cuma-cuma di posko banjir Cililitan, Jakarta

Photo :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

“Menghadapi libur Nataru tahun ini, sejumlah fasyankes telah kami siagakan di seluruh jalur mudik. Total ada sekitar 14.641 sarana kesehatan sudah kami siapkan, terdiri dari 901 Pos Kesehatan, 10.321 Puskesmas, 3.117 RS, 51 Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), dan 251 Public Safety Center (PSC) 119,” ujar dr. Yanti.

Untuk Puskesmas, RS, dan PSC 119 yang berada di jalur utama mudik wajib mempersiapkan SDM dan pelayanan nya selama 24 jam.

Sehingga sangat perlu mempertimbangkan pemilahan dan triase yang baik agar meminimalisir potensi merebaknya masalah-masalah kesehatan (kecelakaan, pemudik sakit, dll) dengan menentukan rumah sakit rujukan yang paling dekat dengan wilayah-wilayah yang rawan kecelakaan atau jarak yang dekat dari pos kesehatan.

Pos Vaksinasi COVID

Pos Kesehatan disiapkan di pintu Pintu Exit Tol, di Jalur Tol Operasional (Rest Area) Pos Kesehatan di Jalur non Tol, Pos Kesehatan di Jalur Penyeberangan, Pos Kesehatan di Bandara, tempat ibadah yang ramai dikunjungi masyarakat, dan Tempat Wisata.

Selain menyiapkan sarana Kesehatan tersebut juga disiapkan pelayanan vaksinasi khususnya vaksinasi booster, baik di beberapa pos Kesehatan dan puskesmas.

Disamping itu, promosi Kesehatan mengenai pentingnya protokol kesehatan selama libur Nataru juga dilakukan pada setiap pos Kesehatan yang didirikan.

Suasana di Sentra Vaksinasi di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.

Photo :
  • VIVA.co.id/ Sherly (Tangerang)

Hal tersebut sesuai Inmendagri Nomor 50 Tahun 2022 dan Inmendagri Nomor 51 Tahun 2022, bahwa seluruh kabupaten/kota di Indonesia saat ini masuk dalam PPKM kategori level 1, seluruh kegiatan masyarakat dapat dilakukan secara normal dengan protokol Kesehatan ketat.

Pemantauan kesiapan pos Kesehatan, fasilitas pelayanan Kesehatan, dan sarana Kesehatan lain pada libur natal 2022 dan tahun baru 2023 dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan melalui direktorat Pelayanan Kesehatan Primer dengan melibatkan lintas program terkait di lingkungan Kemenkes mulai tanggal 21-23 Desember 2022 melalui 3 jalur yaitu jalur pantai utara (pantura), jalur pantai selatan (Pansela) dan jalur Merak-Bakauheni.

Target yang diharapkan dari pemantauan persiapan nataru tahun ini adalah kesiapan pemerintah dan pemerintah daerah dengan adanya liburan hari raya natal 2022 dan tahun baru 2023.

Diharapkan, kegiatan masyarakat baik ditempat ibadah dan fasilitas umum lainnya dapat berjalan dengan baik dan liburan nataru ini tidak terjadi momen penularan COVID-19, yang pada akhirnya strategi pemerintah menuju endemis COVID-19 dapat terwujud.