Pemeriksaan X-ray Bandara Bahayakan Ibu Hamil dan Calon Bayi? Ini Kata Dokter
- Freepik/user18526052
VIVA Lifesyle – Hamil bukan menjadi halangan bagi calon ibu untuk berlibur. Beberapa alasan yang membuat mereka begitu antusias berlibur mulai dari untuk melepas penat hingga menikmati waktu berdua dengan suami sebelum sibuk mengurus dan merawat buah hati.
Berbicara mengenai liburan, terutama menggunakan mode pesawat terbang, setiap penumpang termasuk ibu hamil akan melalui tahap Security Check Point di bandara. Pada tahap itu para penumpang termasuk ibu hamil kamu akan melewati alat pendeteksi logam yang dikenal dengan nama Walk Through Metal Detector (WTMD).
Namun tidak sedikit dari ibu hamil yang khawatir jika melalui alat tersebut dapat mempengaruhi kondisi janin di dalam kandungannya. Bahkan tidak sedikit adanya anggapan sinar x-ray tersebut bisa menyebabkan bayi terlahir cacat.
Benarkah demikian? Menurut Spesialis Kebidanan dan Kandungan, dr. Cherysa Rifiranda, Sp.O.G, x-ray tidak berbahaya untuk ibu hamil dan janinnya.
Scanner detektor logam biasanya menggunakan medan elektromagnetik frekuensi rendah untuk memindah benda logam. Apa pun yang menghasilkan atau menggunakan listrik, seperti saluran listrik dan peralatan rumah tangga akan menghasilkan medan ekektromagnetik ini.
Pada tingkat rendah detektor logam, paparan ini dianggap aman untuk semua orang, termasuk ibu hamil.
“Memang x-ray dosis kecil kalau di radiologi ada namanya REM artinya dosis erat radiasi diterima tubuh. X-ray bandara itu sebenarnya dosisi kecil hanya sekitar 5 mikrorem sangat kecil daya serapnya ke tubuh 0,05 persen ibu hamil dan janinnya aman. Ini dosis secara umum tidak hanya pada hamil saja,” kata dia.
Seperti diketahui, scanner detektor logam biasanya menggunakan medan elektromagnetik frekuensi rendah untuk memindah benda logam. Apa pun yang menghasilkan atau menggunakan listrik, seperti saluran listrik dan peralatan rumah tangga akan menghasilkan medan ekektromagnetik ini.
Beberapa bandara menggunakan pemindah seluruh tubuh yang tidak seperti detektor logam dimana dapat mendeteksi objek non-logam. Mayoritas menggunakan sistem X-ray backscatter yang mendapatkan namanya dari jenis teknologi yang digunakan untuk membuat gambar.
Sistem ini menggunakan radiasi pengion dengan intensitas sangat rendah untuk melihat melalui pakaian dan menemukan barang-barang yang disembunyikan, tetapi tidak menembus kulit.
Sementara itu, pemindai seluruh tubuh menggunakan radiasi non-ionisasi yang tidak berbahaya. Biasanya, perangkat yang digunakan oleh petugas keamanan disebut pemindai gelombang milimeter. Alat tersebut menggunakan gelombang radio-radiasi yang sama seperti yang digunakan telepon, televisi, dan radio.