Hati-Hati! Krim Pemutih Merkuri Bisa Sebabkan Kehilangan Penglihatan

Merkuri.
Sumber :
  • ABC News

VIVA Lifestyle – Pakar kesehatan memperingatkan para konsumen yang menggunakan produk pemutih kulit agar waspada terhadap potensi efek keracunan merkuri di tubuh. 

Melansir laporan People, Jumat, 9 Desember 2022, seorang wanita, yang juga seorang ibu, kehilangan penglihatan di ujung matanya setelah penggunaan krim pemutih dalam waktu lama, dan juga mengalami kondisi buruk lainnya termasuk kelemahan otot, insomnia, dan nyeri kaki.

Karena penggunaan produknya yang ekstensif, wanita itu secara tidak sengaja membuat anggota keluarganya terkena merkuri tingkat tinggi, yang ditemukan di kamar tidur anak-anaknya, area binatu rumah, dan bahkan di tempat tidur dan handuk. 

Merkuri.

Photo :
  • ABC News

"Tidak seorang pun dengan sengaja ingin melukai diri sendiri atau anggota keluarga mereka," kata Dr. Erin Batdorff, dari Sistem Pengendalian Racun Minnesota. "Tapi merkuri itu ada di luar sana dan Anda tidak bisa melihatnya, Anda tidak bisa menciumnya. Tidak ada cara (bagi konsumen) untuk mengetahui apakah (merkuri) ada di dalam krim atau tidak karena tidak ada di label," jelasnya.

Awalnya, wanita tersebut bercerita dengan pakar kesehatan dari Minnesota Pollution Control Agency (MPCA) bahwa dia mendapatkan produk tersebut di luar negeri,  MPCA pun menemukan merkuri yang beberapa ribu kali lebih tinggi dari tingkat yang diizinkan oleh Badan Narkoba Federal AS dan Konvensi Minamata tentang Merkuri, yang merupakan perjanjian internasional yang misinya melindungi lingkungan dari merkuri.

Kosmetik, dengan pengecualian yang digunakan di sekitar area mata, dibatasi hingga 1 mg/kg merkuri atau 1 bagian per juta; produk di rumah wanita tersebut berkisar antara 4.590 ppm hingga 18.000 ppm.

Produk lain yang dibeli wanita itu di pasar lokal juga mengandung merkuri tingkat tinggi, kata petugas kesehatan.

Bahaya Produk Kosmetik Berbahan Merkuri

Photo :
  • vstory

Merkuri digunakan dalam produk pemutih kulit karena kemampuannya memblokir melanin, yaitu pigmen kulit.

Pakar kesehatan mengharapkan peningkatan kesadaran tentang masalah ini, karena bahannya tidak tercantum pada produk, dan mereka mendesak pihak berwenang untuk menegakkan peraturan dengan lebih ketat.

"Penggunaan pencerah kulit sekarang menjadi krisis kesehatan masyarakat di komunitas Somalia dan komunitas kulit berwarna lainnya," kata Amira Adawe, pendiri dan direktur eksekutif Proyek Beautywell.  

"Saya telah bertemu dengan beberapa wanita yang telah menggunakan produk ini selama 10 hingga 15 tahun, (dan) saya selalu mendapat telepon dari orang-orang yang berurusan dengan efek samping merkuri." lanjutnya.