Jelang Libur Nataru, Kemenkes Kejar Cakupan Vaksinasi Booster COVID-19

Ilustrasi vaksin
Sumber :
  • VIVA/ David Rorimpandey

VIVA Lifestyle – Jelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022, banyak kekhawatiran masyarakat soal lonjakan kasus COVID-19 yang kini mulai meningkat. Di sisi lain, cakupan vaksinasi masih belum mencukupi yang jauh dari target sehingga harus dikejar demi mencegah dampak atau komplikasi COVID-19.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI, Siti Nadia Tarmizi menyebutkan bahwa cakupan vaksinasi booster masih di angka 50 persen. Cakupan itu, sayangnya, masih di kota-kota besar sehingga patut dikejar, khususnya jelang Nataru.

"Untuk DKI telah mencapai 50 persen tetapi DKI, Jawa Barat, Jawa Tengah, kemudian Sumatera Utara, Makassar masih sekitar 30-35 persen. Nah ini, yang harus dikejar," ujar Nadia dalam acara Sanofi dan Perkeni, di Jakarta.

Ilustrasi vaksin COVID-19 untuk lansia.

Photo :
  • Istimewa

Menurut Nadia, cakupan vaksinasi booster di DKI Jakarta di sejumlah wilayah sudah lebih tinggi namun belum mendominasi sehingga secara rata-rata, angkanya masih 50 persen. Nadia manambahkan bahwa target kekebalan komunitas juga masih belum tercapai yakni 70 persen. Padahal, vaksinasi booster sudah bisa dilakukan pada usia 18 tahun ke atas dengan akses yang mudah.

"Jadi artinya penting satu kalau 180 juta orang sudah terlindungi maka dia akan mendapatkan kekebalan komunitasnya," tambahnya.

Ada pun pihak Kementerian Kesehatan, kata Nadia, nantinya akan melakukan kembali survei terkait besaran antibodi terhadap COVID-19 pada masyarakat di Indonesia. Hal itu mungkin dilakukan sekitar bulan Desember ini atau pada awal Januari 2023 mendatang.

Dokter Nadia menambahkan bahwa tren kasus untuk 2 pekan ke depan masih tak terlalu tinggi, terlebih menjelang Tahun Baru dan Natal. Nadia juga mengungkapkan bahwa pemerintah tak membentuk aturan baru untuk persiapan Tahun Baru dan Natal tersebut.

"Tren 1-2 minggu ke depan tidak setinggi sebelumnya. PPKM tetap level 1 sehingga tidak ada perubahan kemungkinan untuk nataru kecuali ada subvarian baru. Sekarang XBB dan XBB1 kita lihat sudah lewati puncaknya," tandasnya.