Indonesia Urutan 3 Kasus TBC Terbanyak di Dunia Setelah India dan China
- Freepik/drobotdean
VIVA Lifestyle – Tuberculosis atau TBC menjadi salah satu tantangan kesehatan yang dihadapi masyarakat di Indonesia. Penyebaran TBC dari orang orang ini disebabkan oleh bakteri oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis.
Dari provinsi di Indonesia, diketahui kota Medan menjadi dengan kasus TB yang cukup tinggi. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.
Berdasarkan data Indonesia Tuberculosis Information System, per tahun 2021 diestimasikan terdapat lebih dari 18.900 kasus TBC yang terjadi di Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara tersebut.
Sementara secara nasional, Kementerian Kesehatan juga mencatat kasus TBC di Indonesia terjadi sebanyak 301 insiden per 100.000 penduduk dengan angka kematian sebesar 34 kasus per 100.000 penduduk.
Hal ini lantas menjadikan Indonesia sebagai negara penyumbang kasus TBC terbesar ketiga setelah India dan China.
Penularan tuberkulosis terjadi ketika seseorang tidak sengaja menghirup percikan ludah (droplet) saat seseorang yang terinfeksi TB bersin atau batuk. Oleh sebab itu, risiko penularan penyakit ini lebih tinggi pada orang yang tinggal serumah dengan penderita TB.
TB pada paru-paru akan menimbulkan gejala berupa batuk lebih dari 3 minggu yang dapat disertai dahak atau darah. Selain itu, penderita juga akan merasakan gejala lain, seperti demam, nyeri dada dan berkeringat di malam hari.
Penyakit ini dapat berakibat fatal bagi penderitanya jika tidak segera ditangani. Meski begitu, TB adalah penyakit yang dapat disembuhkan dan bisa dicegah.
TBC dapat dicegah dengan vaksin BCG. Pemberian vaksin ini disarankan sebelum bayi berusia 2 bulan. Pencegahan juga dapat dilakukan dengan menghindari kontak dengan orang yang sedang sakit dan memakai masker saat berada di tempat ramai.
Selain itu, screening TB juga penting untuk mendeteksi infeksi ini sedini mungkin untuk dapat menentukan pengobatan yang tepat.
Sebab jika tidak diobati TB aktif bisa menimbulkan komplikasi serius bahkan kematian. TB diketahui menjadi penyebab kematian utama di dunia.
Melihat pentingnya screening TB, mendorong ERHA melakukan hal tersebut terhadap 5.000 masyarakat di Kota Medan secara gratis pada Selasa 29 November 2022.
"Screening TBC masal bersama Dinas Kesehatan Kota Medan menjadi salah satu bentuk kontribusi nyata yang kami harap dapat memberikan manfaat tidak hanya bagi 5.000 pasien yang diperiksa, namun juga bagi orang-orang disekelilingnya," kata Chief Corporate Affairs Arya Noble, Induk usaha ERHA, Andreas Bayu Aji dalam keterangannya.
Pada acara yang diselenggarakan di Kantor Kecamatan Medan Petisah Kota Medan, Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Medan Dr. Pocut Fatimah Fitri, MARS juga turut hadir memberikan edukasi langsung bagi masyarakat terkait pentingnya kedisiplinan dalam mengonsumsi obat TBC dan cara pencegahannya.
Selain itu ia juga mengapresiasi langkah sigap ERHA yang mengambil peran dalam berkolaborasi bersama dengan Dinas Kesehatan Kota Medan untuk mencapai target eliminasi Tuberkulosis 2030 khususnya di Kota Medan.
"Peningkatan peran serta komunitas, mitra, dan multisektor menjadi salah satu strategi yang kami lakukan dalam mencapai target 2030. Harapannya melalui kolaborasi aktif seperti yang telah dilakukan ERHA hari ini, masyarakat menjadi lebih sadar pentingnya pemeriksaan kesehatan khususnya pada kategori penyakit menular seperti Tuberkulosis," ujar Pocut.