Ngeri, Flu Burung Mewabah 50 Juta Unggas Mati di Amerika

Ilustrasi flu burung lewat unggas
Sumber :
  • Times of India

VIVA Lifestyle – Lebih dari 50,54 juta unggas di Amerika Serikat (AS) telah mati dalam wabah flu burung terburuk dalam sejarah negara tersebut, menurut data dari Departemen Pertanian. Kondisi itu juga menandai bencana kesehatan hewan terburuk dalam sejarah AS.

Flu burung tersebut menyerang banyak unggas mulai dari ayam, kalkun dan spesies burung lainnya dan menyebar dengan cepat, yang secara signifikan merugikan peternak unggas.

Virus flu itu dibawa oleh burung liar, yang telah memperluas area yang terkena dampak secara keseluruhan. Flu membuat harga unggas dan telur naik di musim ini. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.

Burung liar, termasuk bebek, mallard, dan elang, diketahui membawa virus yang dikenal sebagai flu burung yang sangat patogen (HPAI) melalui kotoran, bulu, atau kontak langsung dengan unggas.

ayam kalkun

Photo :
  • U-Report

Wabah dimulai pada bulan Februari dan menginfeksi unggas dan non-unggas di 46 negara bagian, menurut data USDA.

"Burung liar terus menyebarkan HPAI ke seluruh negeri saat mereka bermigrasi, sehingga mencegah kontak antara ternak domestik dan burung liar sangat penting untuk melindungi unggas AS," kata Rosemary Sifford, kepala petugas veteriner USDA, kepada Reuters, dikutip laman People.

Menariknya, hanya sekitar 30 persen dari kasus yang dilacak langsung ke asal burung liar pada wabah 2015 yang lebih rendah jika dibandingkan dengan 85 persen tahun ini, USDA mengatakan kepada Reuters.

Flu burung

Photo :
  • Times of India

USDA mengatakan bahwa peternakan kalkun mencakup lebih dari 70 persen peternakan unggas komersial yang terinfeksi wabah flu burung ini, dan pejabat pemerintah sedang mempelajari peternakan kalkun ini untuk mencari cara mencegah infeksi di masa depan.

Sementara itu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS mengatakan bahwa risiko penularan rendah bagi manusia, namun mereka tetap merekomendasikan untuk menghindari semua unggas yang sakit atau mati.

"Penyakit Avian Influenza yang Sangat Patogen tersebar di kotoran dan sekresi pernapasan unggas yang terinfeksi dan dapat dengan mudah menular pada benda yang terkontaminasi partikel virus. Virusnya kuat dan dapat bertahan hidup pada suhu dingin dan beku," kata Asosiasi Medis Veteriner Masyarakat Kemanusiaan - bagian dari Masyarakat Kemanusiaan Amerika Serikat, Dr. Gail Hansen, DVM, MPH.