Picu Dampak Berbahaya, Dokter Ungkap Terapi Stocking Ampuh Cegah Varises

Varises.
Sumber :
  • http://detik-kesehatan.blogspot.com/

VIVA Lifestyle – Varises kerap dianggap sebagai kondisi sepele yang dinilai tak membahayakan sehingga membuat banyak orang enggan memeriksakannya lebih lanjut ke fasilitas kesehatan. Faktanya, varises yang dibiarkan dan terlambat ditangani bisa memicu komplikasi jangka panjang sehingga sebaiknya segera dilakukan penanganan medis.

Menurut dokter spesialis bedah subspesialis bedah vaskular konsultan yang berpraktik di RS Pondok Indah dr. Febiansyah Kartadinata Rachim, Sp. B, Subsp. BVE (K), terapi yang cukup sederhana untuk dilakukan pada pasien pengidap varises adalah memakai stocking. Scroll untuk simak artikel selengkapnya.

Namun, stocking ini bukan yang biasa dilihat di toko baju melainkan stocking khusus dari tenaga medis untuk mencegah perburukan kondisi varises.

"Stocking itu dibuat untuk melancarkan aliran darah dari kaki ke jantung. Pemakaiannya harus konsultasi lebih lanjut," ujarnya dalam acara media di Jakarta, baru-baru ini.

Ada pun terapi lain dalam bentuk injeksi zat kimia yang bertujuan untuk mematikan aliran vena yang rusak tersebut. Varises sendiri terjadi lantaran katup di pembuluh darah yang rusak sehingga dapat membuat aliran darah terhambat atau bahkan memicu gumpalan yang membahayakan fungsi kerja berbagai organ.

"Untuk injeksi zat kimia, mematikan aliran vena dengan ada efek samping seperti kulit jadi kehitaman, pelebaran pembuluh darah, atau ada reaksi alergi," katanya.

Untuk injeksi zat kimia dan stocking tersebut digunakan untuk pasien yang tidak bisa menjalani pembedahan terbuka. Ada pun bentuk pembedahan terbagi dua yaitu yang terbuka dan pembedahan minimal.

Ilustrasi penderita varises.

Photo :
  • U-Report

Pada operasi terbuka, prosesnya akan membuat pembuluh darah dibuang melalui pembedahan yang cukup luas. Sementara pada terapi minimal invasive, pada dasarnya memakai metode laser yang memancarkan panas sehingga aliran vena yang rusak tidak diaktifkan.

"Untuk varises harus diobati. Nggak bisa pakai obat dan stocking aja tapi harus operasi atau minimal invasive itu," katanya.

Untuk terapi pembedahan, dilakukan dengan tujuan mengatasi pembuluh darah vena rusak yang membantu pembuluh darah vena lainnya bisa berfungsi dengan baik. Sementara pada terapi stocking dan injeksi zat kimia, hanya mengobati 'pinggiran' pembuluh darah vena sehingga cukup membantu tapi tidak mengobati seluruhnya.

"Stocking atau suntik varises hanya (terapi) pinggir-pinggir (pembuluh darah) aja. Menyembuhkan enggak, tapi kosmetik aja. (Masalah) utamanya di dalam. Pilihan stocking bisa tapi tidak menyembuhkan hanya mempertahankan stagingnya (fase kerusakan). Diharapkan jangan bertambah lagi (keparahannya) dengan stocking itu," tuturnya.

Ada pun, pilihan terapi tersebut harus diiringi dengan perubahan pola hidup lebih baik mulai dari perbaikan berat badan, perbanyak gerak, hingga hindari rokok dan alkohol. Dampak varises sendiri bisa membuat tubuh terasa nyeri dan bengkak sehingga menghambat berbagai aktivitas untuk gerak. Bahkan parahnya, jika tidak ditangani maka varises bisa menyebabkan peningkatan rasa sakit, bengkak, hingga peradangan pembuluh darah.

"Penggumpalan darah dapat terbentuk di vena dalam (deep vein thrombosis), dapat menyebabkan penyumbatan aliran daran (emboli), dan lainnya," kata dokter Febiansyah.

Maka dari itu, segera ke dokter untuk memeriksa varises yang muncul agar penanganannya tak terlambat sehingga hasil terapi pun akan lebih baik. Selain itu, diimbau juga melakukan pola hidup baik seperti menurunkan berat badan, berolahraga teratur, hingga hindari banyak rebahan untuk mencegah timbulnya varises.