Dokter Ungkap Cara Paling Baik untuk Cegah dan Tunda Komplikasi Diabetes
- Pexels/Nataliya Vaitkevich
VIVA Lifestyle - Komplikasi diabetes adalah kondisi di mana bagian-bagian tubuh kita menjadi rusak seperti pada kaki dan mata akibat memiliki kadar gula darah yang tinggi.
Bahkan di tahun 2021, International Federation Diabetes (IDF) mencatat, Indonesia termasuk dalam 5 negara teratas untuk penderita diabetes dengan rentang umur 20-79 tahun sebanyak 19,5 juta orang, yang mana jumlah tersebut meningkat dari tahun 2011 yaitu 7,3 juta orang. Scroll untuk info selengkapnya.
Melihat hal ini, orang dengan diabetes perlu melakukan pemeriksaan secara rutin dan manajemen gaya hidup yang efektif, serta pengobatan jika diperlukan.
Secara umum, komplikasi diabetes terbagi menjadi dua tipe, yaitu komplikasi kronis yang terjadi seiring berjalannya waktu dan komplikasi akut di mana kondisi ini dapat terjadi kapan saja.
Komplikasi kronis merupakan suatu masalah jangka panjang dan dapat berkembang secara bertahap, yang menyebabkan kerusakan serius jika penanganan serta pengobatannya tidak segera dilakukan. Contohnya terjadi kerusakan pada bagian tubuh seperti masalah penglihatan atau retinopati, kaki, serangan jantung atau stroke, gangguan ginjal atau nefropati, kerusakan saraf atau neoropati, infeksi gusi dan mulut, kanker, serta permasalahan seksual seperti infeksi saluran kemih dan disfungsi ereksi.
Sedangkan komplikasi akut adalah sebuah kondisi ketika tubuh kita dapat mengalaminya kapan saja, dan hal ini bisa mengarah pada risiko yang lebih serius atau kronis. Seperti Hipoglikemia yakni gula darah terlalu rendah dan Hiperglikemia kadar gula darah terlalu tinggi.
CEO & Founder mGanik, Michael Candiago, mengutarakan bahwa dengan berkonsultasi kepada dokter, kita dapat mengetahui upaya dalam penanganan komplikasi diabetes.
"Dengan menjaga gula darah, tekanan darah, dan lemak darah tetap terkendali akan sangat membantu mengurangi risiko komplikasi diabetes. Ini berarti ketika pergi berkonsultasi, pasien akan tahu cara-cara untuk menjaga dirinya. Mulai dari informasi-informasi seputar menu makanan, superfood dan vitamin serta serat, dalam membantu mengatur pola hidup diabetesi yang lebih sehat," ujar Michael dalam Webinar Hari Diabetes Melitus Sedunia 2022 bersama mGanik bertajuk 'Cegah Komplikasi Diabetes, Kelola Sejak Awal', yang digelar belum lama ini.
Spesialis penyakit dalam, dr. Caesar Lagalinggo Givani, Sp.PD menjelaskan, selain melakukan konsultasi, pasien perlu melakukan tindakan untuk mencegah dan menunda komplikasi diabetes dengan baik, seperti membuat pilihan makanan yang lebih sehat.
"Tiga hal yang perlu menjadi perhatian untuk menu makanan diabetes yaitu ukur jumlah kadar kalori yang masuk ke dalam tubuh kita maksimal 1500kkal/hari. Utamakan makanan rendah kolestrol, tinggi serat rendah glikemiks Index (GI), dan sebisa mungkin hindari makanan yang mengandung banyak gula, karbohidrat. Pastikan 3 kali makan dalam sehari dan selingan 3 kali snack rendah GI, seperti sayur dan buah untuk cegah lonjakan gula darah," jelasnya.
Selain mengatur pola makan sehat, pasien diabetes perlu untuk mengelola diabetes, dengan menjaga HbA1c sesuai target yang ditetapkan untuk mengurangi risiko komplikasi seperti, tidak merokok, serta perbanyak aktivitas fisik dengan olahraga.
"Beberapa tips latihan fisik untuk penyandang diabetes yang kita anjurkan adalah boleh dimulai dengan jogging, senam, bersepada di dalam maupun luar ruangan, dan berenang juga bisa. Tujuan aktivitas fisik ini apa? Yaitu dapat membantu diabetesi nantinya dalam menurunkan kadar glukosa darah, bahkan meningkatkan sensivitas insulin, sehingga dapat menunda terjadinya komplikasi diabetes," pungkas dr. Caesar.