5 Penyebab Tulang Kemaluan Nyeri, Waspada Nomor 3

ilustrasi organ intim/vagina.
Sumber :
  • Pixabay/pexels

VIVA Lifestyle – Tulang kemaluan yang terasa nyeri memang sering kali dialami oleh wanita. Terlebih lagi saat mereka tengah hamil atau sedang menstruasi. Meski terkadang rasa nyeri tersebut terasa mengganggu, tetapi Anda tidak perlu panik.

Pasalnya, ada banyak penyebab dan cara mengatasi tulang kemaluan nyeri yang perlu diketahui. Beberapa diantaranya mulai dari gangguan organ dalam hingga gejala dari penyakit yang lebih serius. Dalam sebuah jurnal yang diterbitkan oleh StatPearls, nyeri pada area panggul atau tulang kemaluan yang bersifat kronis, sering kali dikaitkan dengan masalah sindrom iritasi usus besar, gangguan depresi mayor, hingga radang panggul. Yuk simak infonya, scroll ke bawah!

Berikut beberapa penyebab nyeri tulang kemaluan yang dirangkum dari berbagai sumber:

1. Kehamilan

Ilustrasi tes kehamilan.

Photo :
  • U-Report

Kehamilan adalah satu penyebab umum tulang kemaluan terasa nyeri, terlebih di usia kehamilan yang sudah memasuki trimester ketiga. Mengingat tulang kemaluan berada di sekitar panggul, ini juga menyebabkan nyeri panggul saat hamil. Kondisi ini disebut dengan symphysis pubis diastasis (SPD). Ada banyak hal yang dapat menyebabkan nyeri tulang kemaluan. Meski beberapa penyebab nyeri dapat hilang dengan sendirinya, pada kondisi tertentu nyeri tulang kemaluan bisa mengarah pada kondisi yang lebih serius.

2. Nyeri haid

Ilustrasi menstruasi/nyeri haid.

Photo :
  • Pixabay/Saranya7

Tulang kemaluan nyeri juga bisa disebabkan oleh proses ovulasi yang menyakitkan saat haid. Pada kondisi ini Anda mungkin mengalami rasa sakit yang luar biasa saat menstruasi. Kondisi ini disebut dengan dismenore. Mengingat nyeri haid terjadi di perut bagian bawah, terkadang ini membuat area di sekitar tulang kemaluan juga terasa sakit.

3. Penyakit menular seksual 

Penyakit Menular Seksual

Photo :
  • http://pusparagam-pustaka.blogspot.com

Penyakit menular seksual juga bisa menjadi penyebab serius nyeri pada tulang kemaluan atau panggul. Lebih dari itu, Anda mungkin mengalami rasa sakit saat buang air kecil, perdarahan padahal tidak sedang haid, dan keputihan yang tidak normal.

4. Osteitis pubis

Ilustrasi kemaluan wanita ditemukan jerawat.

Photo :
  • pixabay/holdosi

Osteitis pubis adalah salah satu penyebab tulang kemaluan terasa nyeri. Kondisi ini terjadi karena adanya inflamasi atau peradangan pada tulang kemaluan akibat otot-otot yang melekat tertarik atau digunakan secara berlebihan. Osteitis pubis sering tidak terdiagnosis yang menyebabkan nyeri di selangkangan, area kemaluan, dan otot perut rektus bagian bawah.

Sering melakukan aktivitas yang sama dan mengulangi gerakan berulang kali dapat memicu tulang kemaluan sakit. Selain itu, orang yang pernah mengalami operasi atau cedera pinggang juga mungkin dapat meningkatkan risiko terkena kondisi ini.

6. Infeksi saluran kemih

Infeksi saluran kemih.

Photo :
  • U-Report

Infeksi saluran kemih (ISK) sering kali menjadi salah satu penyebab tulang kemaluan terasa nyeri. Pasalnya, ISK terjadi akibat infeksi bakteri di saluran kemih yang meliputi uretra, kandung kemih, ureter, dan ginjal, sehingga menyebabkan area panggul dan sekitar tulang kemaluan sakit.

Cara mengatasi rasa nyeri pada tulang kemaluan

1. Melakukan latihan peregangan

Disarankan untuk melakukan gerakan peregangan sebagai salah satu cara untuk meredakan sakit pada tulang kemaluan. Peregangan bermanfaat untuk memperkuat tulang belakang, perut, panggul, pinggul, dan otot dasar panggul. Selain itu, cara ini diyakini mampu meningkatkan stabilitas panggul dan memperbaiki kekakuan atau ketidakseimbangan.

2. Akupuntur

Untuk menghindari dan meminimalisir rasa nyeri pada tulang kemaluan, Anda bisa melakukan akupunktur. Teknik akupunktur bermanfaat untuk menstimulasi peredaran darah pada titik tertentu di area tubuh, sehingga akan membantu mengurangi rasa sakit.

3. Hindari berdiri terlalu lama

Cara lainnya yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi nyeri tulang kemaluan, yakni mengurangi kegiatan yang mengharuskan untuk berdiri terlalu lama. Namun, bila aktivitas tersebut tidak bisa dihindari, maka pastikan Anda menggunakan alas kaki yang nyaman dan empuk. Hal itu dilakukan untuk membantu menopang berat badan dan memperbaiki postur tubuh agar ideal.