Jangan Asal, Trik Makan Cegah Gula Darah Melonjak Bagi Diabetisi
- Eat This
VIVA Lifestyle – Menjaga pola makan adalah kunci bagi para diabetisi untuk bisa membuat gula darahnya stabil secara konsisten. Akan tetapi, tak mudah bagi para diabetisi untuk bisa menjalani pola hidup ini sehingga memicu tingginya gula darah sehingga bisa berdampak buruk pada kesehatan jangka panjang.
Dokter spesialis gizi klinis, dr. Ekky M. Rahardja , MS, Sp.GK, dalam acara World Diabetes Day 2022 bersama Diabetasol, mengatakan bahwa menjaga nutrisi bagi diabetisi sebenarnya cukup mudah. Namun, dalam makanan sehari-hari perlu tetap diperhatikan bukan hanya untuk penyandang diabetes, melainkan juga untuk semua orang. Scroll untuk simak artikel selengkapnya.
"Tentunya kalau makanan atau minuman manis sudah pasti kalorinya tinggi, dan bisa berbahaya bagi yang memang berisiko diabetes. Tapi bukan berarti yang tidak berisiko tidak perlu waspada," ujarnya, Kamis 10 November 2022.
Khusus untuk penyandang diabetes, kata dokter Ekky, dianjurkan untuk bisa mengatur pola makan harian yang berkalori rendah dan bisa juga small feeding tapi sering. Artinya, porsi makan yang lebih sedikit membantu menjaga kadar gula darah terjaga disertai pemilihan nutrisi yang rendah kalori.
"Gunakan juga pemanis alami yang tanpa kalori, supaya gula darah tetap terkontrol setiap hari. Jika ingin menggunakan meal replacement yang formatnya cair juga boleh dengan melihat lagi kandungan kalori di dalamnya,” tutur dr. Ekky.
Senada, Ketua Umum Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI) Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD-KEMD, FINASIM, menyebutkan secara statistik, diabetes menjadi penyebab kematian nomor 3 di Indonesia. Oleh karena itu masyarakat Indonesia perlu waspada dan menjaga gaya hidup dan pola makan sehat.
“Kita sadar bahwa diabetes ini tidak bisa disembuhkan dan menimbulkan komplikasi. Meningkatnya kasus diabetes di Indonesia ini disebabkan utamanya karena generasi sekarang semakin mudah mengakses ke makanan dan minuman manis yang tidak sehat. Selain edukasi secara berkala, rutin kontrol gula darah, diet diabetes sesuai kebutuhan, olahraga 30 menit setiap harinya, para penyandang diabetes juga harus selalu berbahagia untuk meningkatkan kualitas hidup,” kata Prof. Ketut.
Selain itu, Ketua Umum Persadia, Dr. dr. Sony Wibisono M, Sp.PD, K-EMD, FINASIM, menyebutkan bahwa edukasi mengenai diabetes harus terus dilakukan untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya diabetes. Angka diabetes prediksinya akan ada 1 di antara 10 orang yang terkena diabetes di 2030. Kemudian pada 2045, akan ada 700 juta orang yang diabetes di seluruh dunia.
"Saat ini saja baru 50 persen orang yang terdiagnosis terkena diabetes. Jadi bisa dibayangkan berapa banyak yang belum tahu dirinya terkena diabetes. Selain itu, nutrisi yang lengkap, seimbang, dan simpel juga kami himbau supaya diabetesi bisa mengontrol gula darahnya menjadi lebih baik. Penggunaan sweetener atau pemanis yang terdaftar di pasar juga diperlukan untuk membantu mengontrol gula darah,” ujar dr. Sony.