Ada Infeksi di Kemaluan Hingga Gatal Tanpa Sebab, Awas Gejala Diabetes

Ilustrasi pria sakit pada penis
Ilustrasi pria sakit pada penis
Sumber :
  • Eat This

VIVA Lifestyle – Di Indonesia, jumlah orang dengan diabetes terus meningkat dari 10,7 juta pada 2019 menjadi 19,5 juta pada tahun 2021 naik dari peringkat tujuh ke peringkat lima untuk jumlah penderita diabetes terbanyak di dunia. Sayangnya, tak semua pasien diabetes menyadari penyakit yang diidapnya tersebut lantaran gejala yang tak dipahami.

Sekretaris Umum Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI), DR. Dr. Wismandari, SpPD, K-EMD, menyebutkan bahwa perkembangan zaman membuat serangan diabetes terjadi di usia muda. Gaya hidup buruk menjadi salah satu pemicu utamanya hingga 90 persen dari faktor lainnya. Scroll untuk simak artikel selengkapnya.

Maka dari itu, penting melakukan skrining atau deteksi dini dalam mengubah gaya hidup sehingga nantinya dapat terlepas dari serangan diabetes. Salah satu cara deteksi dini adalah dengan mengenali gejala yang dialami tubuh terkait diabetes tersebut. Gejala yang sebenarnya cukup khas adalah gatal tanpa sebab.

"Paling sering gatal. Sering nggak lihat apapun di kulit, nggak ada bentol atau apapun, tapi gatal. Curigai itu dan cek gula darah," ujarnya dalam Kampanye Hidup Bebas Tanpa Kebas dan Kesemutan dan peluncuran NEUROMETER, di Jakarta, Rabu 9 November 2022.

Lebih dalam, dokter Wismandari juga menuturkan gejala lain di tubuh yang cukup khas adalah mudah infeksi. Pasien diabetes biasanya menunjukkan tanda dengan bagian tubuh yang mudah luka dan sulit pulih kembali akibat gangguan imunitas yang dialaminya.

ilustrasi organ intim/vagina.

ilustrasi organ intim/vagina.

Photo :
  • Pixabay/pexels

"Salah satu gejala diabetes, mudah infeksi karena gangguan imunitas. Infeksi akut ini, seperti sariawan, salah satu tanda, bukan tanda spesifik. Kalau tanda spesifik, biasanya ada infeksi di kemaluan atau paru," ujarnya lagi.

Ada pun faktor risiko diabetes akibat gaya hidup buruk juga berdampak pada bertambahnya berat badan secara berlebihan. Segera skrining ke fasilitas kesehatan apabila kegemukan itu disertai gejala lain berupa lelah tanoa sebab, buang air kecil terus menerus saat malam hari, hingga gairah seks yang menurun.

"Luka lama sembuh, berat badan turun drastis, gairah seks menurun, sering laper, pandangan mata kabur, kesemutan atau mati rasa, kaus terus, ada infeksi vagina atau keputihan," katanya.

Dokter Wismandari menegaskan bahwa orang dengan diabetes memiliki risiko komplikasi seperti stroke, penyakit jantung koroner, arteri perifer, retinopati diabetik, nefropati diabetik dan neuropati. Komplikasi diabetes, selain dapat menimbulkan kematian, juga dapat mengurangi kualitas hidup, contohnya gangguan neuropati diabetik yang dapat membuat penderita tidak menyadari bila ada luka pada tubuhnya. 

"Oleh karena itu, orang dengan diabetes harus teratur melakukan konsultasi atau kontrol ke dokter, patuh pada rekomendasi penanganan yang diberikan oleh dokter dan melakukan deteksi dini risiko penyakit penyerta," tandasnya.