Potret Ngeri Tubuh Manusia Masa Depan, Otak Kecil Hingga Jari Bengkok

Ilustrasi Tubuh Manusia Masa Depan
Sumber :
  • itv.com/

VIVA Lifestyle – Potret tubuh manusia masa depan nampak sudah diperkirakan para peneliti berdasarkan dampak teknologi saat ini. Diprediksi bahwa manusia di tahun 3000 akan memiliki otak yang lebih kecil, double kelopak mata dan punggung bungkuk karena penggunaan teknologi yang berlebihan, klaim penelitian baru.

Dikutip dari laman ITV, kebiasaan melihat ke bawah pada ponsel dan menghabiskan berjam-jam duduk di depan layar komputer dapat berdampak pada bagaimana postur tubuh berkembang dari waktu ke waktu. Scroll untuk simak artikel selanjutnya.

Setelah mengumpulkan penelitian ilmiah dan pendapat para ahli, perusahaan teknologi AS TollFreeForwarding.com telah menciptakan model 3D dari calon manusia masa depan yang disebut 'Mindy'.

Mindy, yang berasal dari tahun 3000, memiliki tubuh yang berubah secara signifikan karena penggunaan smartphone, laptop, dan teknologi. Para peneliti mengatakan perubahan "berlebihan" pada tubuh menunjukkan potensi bahaya menggunakan teknologi terlalu banyak, baik secara fisik maupun mental.

Perubahan penuh pada tubuh meliputi tubuh membungkuk, jari membengkok bak cakar, siku menjadi 90 derajat, leher bungkuk akibat teknologi, tengkorak lebih tebal dengan otak lebih kecil, hingga kelopak mata kedua. Berikut penjelasannya dari para peneliti.

Membungkuk

Punggung dan leher yang lebih melengkung adalah salah satu perubahan potensial yang dapat disebabkan oleh teknologi pada tubuh. Dengan melihat ke bawah ke ponsel atau ke layar kantor, postur tubuh kita berubah dan tubuh kita menjadi lebih tegang.

"Melihat ponsel membuat tulang belakang Anda kehilangan keseimbangan. sementara otot leher harus memperluas upaya ekstra untuk menopang kepala Anda," ujar pakar kesehatan dan kebugaran di Maple Holistics, Caleb Backe.

Jari bengkok

Mindy juga menderita apa yang disebut 'teks cakar', menurut penelitian tersebut. Kondisi ini terjadi setelah Anda menggenggam smartphone dan menekuk jari dalam posisi yang tidak wajar dalam waktu yang lama. Jari lurus makin lama membengkok bak cakar hewan.

Siku 90 derajat

Perubahan lain yang dapat memengaruhi lengan manusia di masa depan adalah memiliki siku 90 derajat, juga dikenal sebagai 'siku smartphone'. Hal ini disebabkan karena terlalu banyak memegang smartphone - baik untuk penggunaan umum atau saat melakukan panggilan telepon. Secara ilmiah, posisi ini meregangkan saraf dan dapat menyebabkan "kelemahan pada tangan".

Tengkorak yang lebih tebal dan otak yang lebih kecil

Studi ini juga mengeksplorasi potensi kerusakan radiasi frekuensi radio smartphone. Ini menyangkut laporan Organisasi Kesehatan Dunia 2011 yang mengklasifikasikan radiasi ponsel cerdas sebagai kemungkinan karsinogenik bagi manusia.

Sejumlah penelitian berusaha untuk menetapkan dampak jangka panjang, tetapi penelitian oleh TollFreeForwarding mengusulkan bahwa Mindy memiliki tengkorak yang lebih tebal untuk melindunginya dari bahaya.

Manusia masa depan juga akan memiliki otak yang lebih kecil di dalam tengkorak itu, menurut penelitian tersebut. Pada tahun 2010, ilmuwan kognitif David Geary mengatakan bahwa kemampuan kognitif manusia dapat menurun karena kemajuan teknologi di bidang pertanian, kesehatan, dan lainnya, yang berarti manusia harus berbuat lebih sedikit untuk bertahan hidup. Penelitian TollFreeForwarding mengklaim ini mungkin berarti otak manusia "menyusut".

Kelopak mata kedua

Penelitian ini juga menunjukkan bahwa mata manusia dapat beradaptasi dengan bahaya yang dapat ditimbulkan oleh layar. Beradaptasi untuk mencegah sakit kepala, ketegangan mata dan kebutaan, Mindy telah mengembangkan kelopak mata bagian dalam yang lebih besar untuk mencegah paparan cahaya yang berlebihan.

Studi ini juga menambahkan teknologi bisa berarti manusia lebih rentan terhadap kecemasan dan masalah terkait stres. Jadi bagaimana Anda menghentikan diri Anda agar tidak terlihat seperti Mindy - manusia masa depan?

Beristirahatlah secara teratur dari teknologi. Olahraga teratur berdasarkan studi tersebut bahwa pengusaha dapat membantu karyawan dengan mendorong istirahat atau menawarkan keanggotaan gym gratis.