Tak Cuma XBB, Kini Muncul COVID-19 Varian XBC

Ilustrasi COVID-19/virus corona.
Sumber :
  • Pixabay/mattthewafflecat

VIVA Lifestyle – Varian XBB turunan dari omicron, pertama kali ditemukan di India pada pada Agustus 2022. Kemudian, dua bulan berselang, tepatnya pada Oktober, sudah ada 26 negara yang melaporkan kasus XBB, termasuk Indonesia. 

Pada Oktober minggu kedua, XBB sudah mendominasi Negeri Singa dengan lonjakan kasus mencapai 54 persen. Padahal, sebelumnya hanya 22 persen. Dengan begitu, dapat disimpulkan bahwa penularan varian XBB ini sangatlah cepat. Scroll untuk informasi selengkapnya.

Namun kini tak hanya COVID-19 XBB saja yang menjadi ancaman. Ketua Satgas COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Dr dr Erlina Burhan, SpP(K), mengungkapkan, kini varian XBC juga sudah terdeteksi.

"XBB ini adalah turunan dari Omicron, bahkan sekarang ada yang baru lagi XBC. XBB ini pertama kali ditemukan di India, sedang XBC ini ditemukan di Inggris," ungkap dr Erlina saat Media Briefing: Update Kasus Covid dan Rekomendasi Terbaru IDI, yang digelar virtual, Kamis 3 November 2022. 

Satgas Waspada dan Siaga NcoV PB IDI dr Erlina Burhan.

Photo :
  • VIVAnews/ Bayu Januar.

Lebih lanjut Erlina menjelaskan, XBC yang baru ini sudah menyebar ke Filipina. Mengingat jaraknya yang begitu dekat dengan Indonesia, Ketua Satgas COVID-19 itu mengingatkan untuk tetap waspada. 

"Kita tahu bahwa waktu XBB marak di Singapura dan banyak orang kita yang bepergian ke Singapura. Kemudian di awal Oktober kita mulai menemukan kasus XBB," kata dia.

"Sekarang XBC di Filipina, deket juga dari Indonesia. Jadi kita harus waspada, ada kemungkinan akan masuk, jadi mari kita meningkatkan protokol kesehatan," imbuhnya.

Menurut dokter Erlina, walaupun kita optimis karena tidak ada data dan mungkin tidak parah serta masih sama dengan omicron, namun mencegah penularan tetap harus diupayakan.

"XBC pertama di UK kemudian Filipina sudah 153 kasus. Oleh sebab itu, kita hati-hati karena udah ada 5 kematian dari XBC ini yang dilaporkan di Filipina," papar dr. Erlina Burhan.