Rasakan Ini di Kaki saat Olahraga, Hati-hati Kolesterol Tinggi
- Freepik/Drazen Zigic
VIVA Lifestyle – Kolesterol dapat bermanfaat selama tetap terkendali. Kolesterol terbagi menjadi dua, yaitu kolesterol jahat (LDL) dan kolesterol baik (HDL). Sebagian besar waktu, kolesterol jahat yang menumpuk di arteri, mungkin tidak muncul dengan sendirinya melalui gejala.
Namun, kolesterol tinggi dapat mengembangkan timbunan lemak di pembuluh darah, yang dapat menimbulkan banyak penyakit lain yang dapat menimbulkan gejala. Scroll untuk informasi selengkapnya.
Beberapa indikasi kolesterol tinggi bisa muncul di kaki, terutama saat berolahraga. Salah satu tandanya termasuk sensasi yang tidak biasa di kaki, sebagai hasil dari penumpukan kolesterol di arteri kaki. Kondisi ini disebut sebagai penyakit arteri perifer (PAD).
Menurut Mayo Clinic, PAD dapat menyebabkan kram menyakitkan di pinggul, paha atau otot betis. Dalam hal ini, kaki atau lengan namun umumnya kaki, tidak menerima aliran darah yang cukup, seperti pada tubuh yang sehat. Lalu, apa itu PAD?
Dilansir Times of India, Rabu 2 November 2022, PAD atau penyakit arteri perifer adalah ketika arteri menyempit karena penyumbatan yang disebabkan oleh timbunan lemak di arteri. Ini paling sering memengaruhi tubuh bagian bawah dan mengurangi atau menghalangi aliran darah di anggota tubuh seseorang terutama kaki dan otot betis.
Beberapa gejala lain yang dapat menandakan PAD terkait dengan kolesterol tinggi, termasuk mati rasa atau lemah di kaki, tidak ada atau nadi lemah di tungkai atau kaki, kulit mengkilap di kaki, perubahan warna kulit pada kaki, pertumbuhan kuku kaki lebih lambat dan luka di jari kaki atau tungkai yang tak kunjung sembuh.
Gejala lainnya adalah sakit saat menggunakan lengan, seperti sakit dan kram saat merajut, menulis atau melakukan tugas manual lainnya, disfungsi ereksi serta rambut rontok atau pertumbuhan rambut lebih lambat di kaki.
Risiko PAD
Jika Anda menunda pemeriksaan kesehatan atau membiarkan kolesterol tinggi Anda tidak diobati, itu dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan, termasuk berbagai penyakit jantung. Karena itu, mereka yang memiliki kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi, orang yang merokok, pasien diabetes dan lansia, semuanya berisiko terkena PAD.
Cara turunkan risiko PAD
Untuk menurunkan risiko kolesterol tinggi, diet sehat menjadi suatu keharusan. Hindari makanan yang kaya akan lemak trans dan konsumsi lebih banyak sayuran, buah, dan daging yang padat nutrisi. Selain itu, olahraga teratur, meski hanya berjalan 1 jam. Kemudian, berhenti merokok dan kurangi konsumsi alkohol. Dan yang terpenting, perhatikan berat badan Anda.