Air Tajin Jadi Pengganti Susu, Kata Pakar Cuma Mitos Moms!

Susu
Sumber :
  • Times of India

VIVA Lifestyle – Air tajin nampaknya sangat familiar di telinga masyarakat Indonesia yang dianggap memiliki khasiat besar dalam tumbuh kembang anak, khususnya balita. Bahkan, air tajin sudah dikenal sejak zaman nenek moyang sebagai pengganti susu lantaran kandungan di dalamnya yang dianggap begitu bermanfaat. Lantas, apa kata pakar?

Medical & Scientific Affairs Danone Indonesia, Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi menuturkan, susu dan air tajin tak dapat dibandingkan karena kandungan gizi di dalamnya berbeda. Susu sendiri, apalagi yang sudah difortifikasi dengan tambahan zat mikro khusus, pun akan jauh berkhasiat bagi tumbuh kembang anak.

Air tajin, kata Ray, bukan berarti tak memiliki kandungan gizi yang baik di dalamnya. Ray berkata air tajin memiliki kandungan karbohdirat karena dibuat dari beras yang menjadi sumber karbohidrat.

Air tajin.

Photo :
  • http://ibu-zahraa.blogspot.com/

"Air tajin itu dari (pembuatan) nasi, jadi hanya sumber karbohidrat," kata Ray dalam webinar berjudul Peringati Hari Pangan Sedunia, Danone Indonesia Ajak Masyarakat Cerdas Atur Pengeluaran Agar Gizi Anak Optimal, Senin 31 Oktober 2022.

Karena kandungan tunggal tersebut dan tak ada variasi zat mikro di dalam air tajin, maka Ray menuturkan kebutuhan gizi anak rentan tidak terpenuhi dengan baik. Sementara pada susu, sumber gizinya lebih beragam sehingga keduanya pun tak bisa dibandingkan satu sama lain.

"Kalau susu, terutama yang sudah difortifikasi, mengandung berbagai zat gizi mikro, jadi tidak bisa (digantikan) pakai air tajin," tambahnya.

Minum susu.

Photo :
  • Times of India

Di sisi lain, Peneliti Ekonomi Kesehatan Mutia A. Sayekti, S.Gz, MHEcon menjelaskan dampak dari asupan air tajin pada anak yang mungkin bisa berisiko pada sistem pencernaannya. Sebab, pencernaan anak masih sangat sensitif sehingga air tajin bisa berisiko tercemar dan berdampak buruk pada sistem pencernaannya.

"Walau di tajin ada kandungan nutrisi bawaan, tapi itu bukan yang dibutuhkan paling prioritas bagi anak," kata Mutia, di kesempatan yang sama.

Susu boleh diberikan sesuai anjuran yang tentu diiringi dengan konsumsi porsi seimbang. Ray menjelaskan, pedoman Isi Piringku mengacu pada konsumsi pembagian piring makan menjadi 2/3 makanan pokok, 1/3 lauk pauk, 2/3 sayur dan 1/3 buah. Lalu, dilanjutkan dengan minum air 8 gelas/hari, 30 menit aktivitas fisik dan penerapan pola hidup bersih dan sehat. 

"Disisi lain, kita juga perlu memastikan bahwa makanan yang dikonsumsi memiliki kualitas gizi yang baik," ucap Ray.