Hati-hati, Dua Kondisi Ini Jadi Biang Kerok Stroke di Usia Muda

Ilustrasi serangan jantung/stroke.
Sumber :
  • Freepik/rawpixel.com

VIVA Lifestyle – Stroke kerap identik dengan penyakit usia lanjut (lansia) yang saat ini justru mulai mengalami pergeseran dengan mengintai anak-anak muda. Bukan tanpa alasan, stroke yang mengintai usia muda tersebut terjadi lantaran perubahan gaya hidup yang kian memburuk sehingga faktor risiko pun begitu lekat.

Dituturkan dokter spesialis saraf konsultan neurodegeneratif, dr. Dyah Tunjungsari, SpN (K) dari Rumah Sakit Pondok Indah, usia muda saat ini memiliki gaya hidup berbeda dengan generasi sebelumnya. Anak muda kekinian kerap mengonsumsi makanan tinggi lemak dan garam, sehingga mengalami kondisi tekanan darah tinggi (hipertensi) serta kolesterol tinggi (dislipidemia) yang merupakan salah satu risiko pada pembuluh darah. Scroll untuk info selengkapnya.

"Kalau stroke di usia muda ini, salah satu hipotesisnya adalah karena berbagai macam risiko vaskular yang menjadi faktor risiko stroke mulai bergeser," ujarnya dalam media virtual RSPI bertajuk Transcranial Magnetic Stimulation (TMS).

Dengan pangan yang kurang baik, dokter Dyah mengatakan hipertensi dan dislipidemia dapat menimbulkan plak berbahaya di pembuluh darah yang memicu sumbatan sebagai biang kerok stroke. Selain itu, pola makan yang buruk juga berisiko pada gula darah tinggi yang berdampak pada jantung serta berujung ke stroke.

Ilustrasi cek gula darah

Photo :
  • Bio Insuleaf

"Jadi seperti tadi hipertensi, jantung, kadar kolesterol yang tinggi dan penyakit gula itu udah bergeser ke populasi usia yang muda pada beberapa dekade ini," sambungnya.

Dokter Dyah mengaku bahwa pengalamannya sendiri telah menangani pasien stroke usia 30 tahun, yang seharusnya masih produktif bekerja dan beraktivitas. Dari pengalamannya itu, terbukti bahwa hipertensi dan kolesterol menjadi penyebab utama yang banyak diderita pasien stroke usia muda.

"Kalau biasanya dulu ada peningkatan kolesterol pada 50 tahun ke atas, ini saya sudah sering menemukan pasien yang kadar kolesterolnya tinggi (di usia muda)," tandasnya.

Ada pun gejala stroke lebih mudah dikenali dengan slogan 'Segera Ke RS'. Se merujuk pada senyum tidak simetris, Ge merujuk pada gerakan sebelah tubuh melemah, dan Ra merujuk pada sulit bicara. Lalu, Ke merujuk pada kesemutan, R berarti pandangan rabun serta S merujuk pada sakit kepala hebat.

"Tidak ada beda antara usia muda dan usia lanjut. Yang SeGeRa Ke RS tadi cara mendeteksi bahwa ini kasus stroke dan harus ke Rumah Sakit," imbuhnya.