Gurihnya MSG dan Daging Merah Rentan Diintai Kanker? Ini Kata Dokter

Daging Merah
Sumber :
  • Pixabay

VIVA Lifestyle – Rasa gurih dan asin menjadi favorit bagi lidah orang Indonesia sehingga kerap menambahkan bumbu seperti garam dan MSG yang cukup banyak ke dalam makanan.

Tak hanya itu, daging merah yang kerap diolah untuk beragam makanan lezat khas nusantara pun menjadi kesukaan banyak orang.

Namun, benarkah kedua bahan makanan itu rentan memicu kanker? yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.

Dokter spesialis gizi klinik, dr Cindiawaty Josito Pudjiadi, MARS, MS, SpGK., menuturkan bahwa daging merah memiliki nutrisi yang baik dan dibutuhkan tubuh.

Untuk itu, boleh-boleh saja dikonsumsi dengan pengolahan yang tepat. Termasuk dengan menghindari proses memasak dengan cara dibakar karena berisiko memicu zat pencetus kanker.

daging merah

Photo :
  • U-Report

"Kalau makan dari daging ya hati-hati di lemaknya atau dibakar karena meningkatkan risiko kanker. Bukan berarti nggak boleh sama sekali dimakan, ada faktor-faktor lainnya juga untuk berkontribusi meningkatkan kondisi tersebut," ujarnya dalam acara virtual Media Briefing Fresenius Kabi - Hindari Malnutrisi pada Pasien Kanker Untuk Membantu Kesuksesan Terapi dan Meningkatkan Kualitas Hidup, Senin 24 Oktober 2022.

Daging merah sendiri mengandung sejumlah protein yang baik bagi tubuh, namun juga memiliki kadar lemak yang cukup tinggi.

daging merah

Photo :
  • U-Report

Maka, memilih sumber protein lain yang memiliki sumber lemak lebih rendah, dapat menjadi alternatif lebih sehat seperti olahan yang dipepes atau sumber nutrisi dari ikan.

Untuk MSG pun, dokter Cindi menegaskan bahwa pemakaiannya diperbolehkan asal sesuai kebutuhan. Ia juga menepis anggapan bahwa MSG dapat memicu kanker, namun risiko kanker dapat lebih besar apabila MSG dikonsumsi berlebihan dalam jangka panjang.

"Yang perlu diperhatikan adalah jangan berlebihan asupan garamnya. Jadi, MSG nggak ada dosanya karena isinya hanya garam dan protein," kata dia.

MSG.

Photo :
  • U-Report

Badan Kesehatan Dunia, WHO (World Health Organization) menganjurkan untuk membatasi konsumsi sodium 2.400mg atau sekitar 1 sendok teh garam per hari. Apabila berlebihan, berbagai risiko penyakit dapat mengintai mulai dari kolesterol, hipertensi, sakit jantung, hingga kanker.

"Nah, yang suka salah adalah MSG-nya sudah dikasih, garamnya diekstra, bumbu-bumbu masaknya juga ektra garam sehingga total asupan garamnya melebihi kebutuhan," tandasnya