6 Manfaat Kayu Bajakah, Asal Kalimantan Tengah yang Kaya Khasiat
- Istimewa
VIVA Lifestyle – Jangan sepele dengan manfaat kayu bajakah yang berasal dari Kalimantan Tengah. Kayu bajakah (Spatholobus littoralis Hassk) adalah tanaman dari pedalaman Kalimantan Tengah yang telah lama digunakan suku Dayak untuk mengobati berbagai macam penyakit. Klaim tentang manfaat kayu bajakah untuk pengobatan kanker muncul ketika tiga pelajar SMA asal Indonesia meraih medali emas pada ajang World Invention Creativity Olympic di Seoul, Korea Selatan, pada bulan Juli 2019. Dalam riset mereka, ketiga pelajar tersebut menemukan manfaat kayu bajakah untuk mengobati penyakit kanker pada tikus putih. Kayu bajakah diduga mengandung senyawa alami flavonoid dan saponin yang memiliki sifat antikanker.
Masyarakat Kalimantan, terutama suku Dayak, sejak dahulu menggunakan tumbuhan akar bajakah sebagai obat untuk mengembalikan stamina saat beraktivitas di hutan, juga digunakan untuk mengobati berbagai macam penyakit. Kayu Bajakah mengandung senyawa flavonoid yang membantu tubuh mengatur aktivitas sel dan melawan radikal bebas yang menyebabkan stres oksidatif pada tubuh Anda. Dalam istilah yang lebih sederhana, flavonoid membantu tubuh Anda berfungsi lebih efisien sekaligus melindunginya dari racun dan stres sehari-hari.
Menurut Asian Journal of Health Research (2022), kandungan fitokimia yang terdapat dalam tanaman obat ini meliputi:
- flavonoid,
- tanin,
- saponin,
- polifenol,
- alkaloid, dan
- steroid.
Berkat kandungan senyawa aktifnya, tanaman yang memiliki nama latin Spatholobus littoralis Hassk ini kerap digunakan oleh masyarakat sebagai pengobatan alternatif. Berikut manfaat kayu bajakah dari beberapa sumber:
1. Mencegah diabetest
Dilansir dari WebMD, sejumlah penelitian telah menunjukkan banyak sekali manfaat dari senyawa flavonoid. Salah satunya adalah mencegah penyakit seperti diabetes melitus. Nah, kandungan flavonoid pada akar bajakah dipercaya dapat mencegah diabetes dan komplikasinya. Meski begitu, ada baiknya untuk mengonsumsi obat diabetes yang diresepkan dan mendiskusikannya terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi akar bajakah.
2. Mencegah obesitas
Sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Neurologico Spinale Medico Chirurgico menunjukkan bahwa konsumsi ekstrak kayu bajakah tampala efektif untuk menurunkan kadar Reactive Oxygen Species (ROS) pada tikus yang mengalami obesitas. Perlu diketahui bahwa ROS berfungsi sebagai molekul yang memberi sinyal pada sel untuk melakukan proses biologis normal. Kadar ROS yang tinggi juga berkaitan erat dengan obesitas. Selain itu, ekstrak kayu bajakah juga dapat menurunkan berat lemak visceral atau lemak aktif secara efektif.
3. Membantu pengobatan glioma dan kanker
Kayu bajakah memiliki kandungan fitokimia berupa flavonoid dan saponin yang bersifat antikanker dan antioksidan. Kedua fitonutrien tersebut berfungsi menangkal paparan radikal bebas dan meningkatkan fungsi enzim yang menetralisasi racun.
Hasil penelitian dalam The Journal of Food and Medical Plants (2020) menunjukkan potensi efektivitas ekstrak tanaman ini dalam pengobatan glioma (tumor otak) yang paling banyak dialami masyarakat dunia. Paparan radikal bebas juga diketahui sebagai salah satu penyebab timbulnya penyakit kanker.
4. Mengurangi edema
Saat kulit mengalami peradangan, tak jarang hal tersebut menyebabkan kulit bengkak. Dalam penelitian yang dilakukan pada hewan, terjadi perubahan yang signifikan pada kondisi pembengkakan (edema).
Kayu bajakah yang diekstrak dan disuntikkan pada hewan uji yang mengalami edema menunjukkan berkurangnya diameter bentuk edema. Artinya, bengkak berkurang karena sifat anti-inflamasi untuk mencegah atau mengatasi edema.
5. Mempercepat penyembuhan luka
Kayu bajakah diduga dapat mempercepat penyembuhan luka dan menghentikan perdarahan pada luka. Senyawa saponin dan tanin yang terkandung dalam kayu bajakah diduga dapat merangsang pembentukan pembuluh darah baru pada luka, yang mendukung proses penyembuhan luka.
6. Mengobati infeksi jamur
Selain manfaat kayu bajakah di atas, tanaman ini juga memiliki potensi mengobati infeksi jamur. Dalam Asian Journal of Health Research (2022), disebutkan bahwa tumbuhan ini memiliki kandungan flavonoid yang berpotensi melawan jamur Candida albicans.
Jenis jamur ini biasanya menyebabkan kandidiasis atau infeksi yang biasanya menyerang bagian kulit, mulut, dan alat kelamin. Dalam batas wajar, jamur ini tidak berbahaya. Namun bila berkembang biak dengan cepat, jamur ini dapat menyebabkan ISK, keputihan parah, dan candidemia.