5 Manfaat Penting Mencatat Siklus Menstruasi dan Cara Hitung Masa Subur

Ilustrasi siklus haid tidak lancar.
Sumber :
  • U-Report

VIVA Lifestyle – Umumnya, wanita akan mengalami siklus menstruasi setiap bulan. Menstruasi dapat menyebabkan darah keluar melalui bagian intim yang disebabkan luruhnya lapisan dinding rahim karena tidak terjadinya pembuahan. Hal ini dapat menimbulkan rasa nyeri pada perut dan juga tubuh menjadi lemas. Menstruasi yang terjadi dapat memengaruhi masa subur dari wanita itu sendiri. Namun, sering kali perempuan tak rajin mencatat periode menstruasinya. Padahal, pencatatan tersebut sangat penting. Dengan mencatatkan fase menstruasi dengan masa subur, banyak manfaat yang kamu dapatkan. Maka dari itu, penting untuk selalu mencatat masa subur yang umumnya berhubungan dengan kehamilan. Berikut beberapa manfaatnya yang dilansir dari laman halodoc

1. Perencanaan Kehamilan

Ilustrasi kehamilan.

Photo :
  • U-Report

Seseorang yang selalu mencatatkan masa suburnya akan lebih mudah untuk membuat rencana agar mendapatkan kehamilan. Hal ini umumnya difokuskan pada pasangan yang memang benar-benar menantikan kehadiran sosok anak. Saat memasuki masa subur, peluang untuk wanita mengandung akan lebih tinggi dibanding biasanya. Ketika memasuki masa subur, ada baiknya lebih sering untuk berhubungan intim.

2. Menurunkan Risiko Hamil

Ilustrasi tes kehamilan.

Photo :
  • U-Report

Selain untuk pasangan yang ingin memiliki anak, pencatatan masa subur juga bermanfaat bagi dua sejoli yang belum ingin mempunyai anak. Dengan perhitungan tersebut, pasangan tersebut dapat menghindari untuk berhubungan intim langsung atau tanpa pengaman.

3. Memastikan Masalah Reproduksi

Penyakit reproduksi paling ditakuti.

Photo :
  • U-Report

Dengan mencatat masa subur, kamu juga dapat memastikan masalah reproduksi yang terjadi. Seseorang yang sudah melakukan segala hal saat masa subur tetapi tidak kunjung hamil, mungkin saja hal tersebut disebabkan oleh kemandulan. Walau begitu, ada banyak faktor yang dapat mencegah terjadinya pembuahan pada rahim dengan kemandulan adalah salah satunya.

4. Sebagai KB alami

Pemilihan alat kontrasepsi

Photo :

Di sisi lain, catatan periode menstruasi akan menjadi KB alami Anda dan pasangan. Saat tahu masa subur, tentu Anda tidak akan melakukan hubungan seks di rentang waktu ini demi menghindari kehamilan yang tidak direncanakan.

5. Bisa menentukan umur bayi

Ilustrasi Kehamilan

Photo :
  • Pixabay/ ekseaborn0

Usia bayi di dalam kandungan memang bisa dilihat ketika melakukan USG pertama kali, namun ketika berkonsultasi biasanya dokter dan bidan akan menanyakan tanggal terakhir menstruasi. Apabila Mama konsisten mencatat siklus menstruasi setiap bulannya, maka ini akan sangat membantu. Perlu diketahui bahwa tanggal hari pertama haid terakhir (HPHT) akan digunakan untuk memperkirakan usia kehamilan, bahkan membantu untuk menetapkan hari perkiraan lahi (HPL). 

“Rata-rata pasien yang datang itu hanya mengira-ngira kapan terakhir dia menstruasi. Padahal setiap konsultasi kehamilan yang akan ditanya pertama kali ya siklus menstruasi,” kata dr. Kartika Cory, SpOG, Spesialis Obstetri dan Ginekologi pada webinar Halotalks Vol. 4 Mencatat Periode Menstruasi.

Cara menghitung masa subur pada wanita

Begini, masa subur biasanya terjadi sekitar 14 hari setelah hari pertama haid terakhir (HPHT) pada rata-rata siklus menstruasi teratur 28 hari. Adapun ovulasi terjadi selama 72 jam di sekitar masa subur tersebut. Ini berarti melakukan hubungan seks pada masa tersebut meningkatkan peluang terjadinya kehamilan.

Meski begitu, waktu terjadinya ovulasi bisa tidak terprediksi. Artinya, masa subur juga belum tentu terjadi pada hari ke-14 setelah HPHT tiap bulannya. Maka dari itu, American Pregnancy Association menyebut, wanita yang memiliki siklus menstruasi teratur di kisaran 28-32 hari, umumnya mengalami ovulasi pada hari ke-11 hingga ke-21 setelah HPHT.

Artinya, masa subur wanita pun berada di kisaran hari tersebut. Akan tetapi, masalahnya, tidak semua wanita memiliki siklus menstruasi yang teratur. Beberapa wanita memiliki siklus menstruasi atau haid tidak teratur sehingga sulit untuk mengetahui masa suburnya.

1. Tandai siklus menstruasi setiap bulan

menstruasi

Photo :
  • U-Report

Karena siklus menstruasi Anda tidak teratur, Anda perlu mencatat terlebih dahulu tanggal menstruasi, paling tidak selama 6 bulan terakhir. Lingkari hari pertama Anda menstruasi di kalender. Lalu, catat pula hari terakhir menstruasi atau lamanya masa haid Anda. Melalui catatan ini, Anda dapat dengan mudah menghitung masa subur untuk perkiraan di bulan berikutnya.

2. Cari tahu siklus terpendek dan terpanjang

Ilustrasi darah haid.

Photo :
  • U-Report

Melansir laman OASH, untuk tahu masa subur hari pertama, Anda bisa menggunakan rumus menghitung siklus terpendek dikurangi dengan angka 18. Misalnya, siklus terpendek Anda selama 6 bulan terakhir adalah 25 hari, maka hari pertama masa subur Anda adalah hari ke-7 setelah hari pertama menstruasi atau haid.

Sementara rumus untuk menghitung masa subur hari terakhir, yaitu siklus terpanjang dikurangi 11. Misalnya, siklus terpanjang Anda adalah 30 hari, maka hari terakhir masa subur adalah hari ke-19 sejak dimulainya menstruasi. Pada contoh kasus tersebut, rata-rata perhitungan masa subur wanita, yaitu hari ke 7 -19 dari periode menstruasi.

Adapun rentang waktu masa subur ini bisa Anda gunakan pada periode menstruasi berikutnya. Anda hanya perlu melingkari di kalender kapan prediksi masa subur Anda berdasarkan perhitungan tersebut