Ingin Operasi Wajah Agar Cantik dan Sempurna? Ketahui Serba-serbi Dokter Bedah Plastik

Ilustrasi kecantikan/wanita/perawatan kecantikan.
Sumber :
  • Freepik/denissmart

VIVA Lifestyle – Sejak 10 tahun belakangan, tak sedikit kaum hawa yang gencar melakukan operasi bedah plastik. Mereka merasa tak sempurna wajahnya karena ingin lebih tirus, cantik, V-shape dan terlihat mulus. Berapapun biaya operasi bedah plastik, kaum hawa berbondong-bondong bahkan rela terbang ke luar negeri demi mendapatkan hasil yang maksimal. 

Namun apakah kenyataannya bedah plastik hanya bergulat dengan operasi kecantikan? Tidak. Bedah plastik adalah seni merubah bentuk organ tubuh luar manusia yang bersifat plastis, yang artinya dapat dirubah bentuknya. Maka, organ tubuh yang kehilangan bentuk normalnya akibat suatu penyakit atau trauma seperti kecelakaan, luka bakar, atau kelainan bawaan lahir seperti bibir sumbing, kelainan karena suatu tumor, dan sebagainya, dapat diperbaiki. Lebih dari itu, bedah plastik juga dapat mengubah bentuk normal dari suatu bagian tubuh menjadi bentuk yang lebih ideal dan lebih disukai. Inilah yang disebut bedah plastik estetik atau yang dalam bahasa awam disebut bedah plastik untuk kecantikan.

Istilah operasi plastik sendiri digunakan untuk pertama kalinya pada abad 19. Tepatnya pada kurun 1837. Namun seperti yang sudah kita ketahui bersama, bedah kosmetik ini sama sekali tidak menggunakan bahan plastik. Plastik justru baru ditemukan 18 tahun kemudian. Nah lho, lalu dari mana istilah operasi plastik berasal?

Saat ini, dengan ilmu kedokteran yang semakin maju dan perangkat medis yang semakin canggih, operasi plastik tidak lagi menjadi hal yang menakutkan. Sebaliknya, operasi bedah plastik estetik justru kian diminati masyarakat untuk memperbaiki penampilannya, supaya lebih terlihat cantik atau ganteng sesuai keinginan. Intinya supaya kepercayaan diri meningkat.

Ilustrasi bedah plastik

Photo :
  • inmagine

Maka dari itu, tak ada salahnya mengetahui mengenai dokter bedah plastik yang kian diminati oleh kaum hawa dan adam saat ini:

Jenis Subspesialisasi Dokter Bedah Plastik

Seperti yang dilansir dari laman alodokter, bedah plastik terbagi menjadi beberapa subspesialisasi yang meliputi:

bedah plastik

Photo :

1. Konsultan luka bakar

Dokter bedah plastik yang mengkhususkan diri dalam menangani pasien yang mengalami kerusakan berat pada jaringan tubuh dan kulit akibat luka bakar serius.

2. Konsultan luka dan onkoplasti

Dokter bedah plastik yang mendalami ilmu penanganan luka dan perbaikan jaringan tubuh setelah operasi pengangkatan tumor atau kanker. Misalnya, untuk prosedur rekonstruksi payudara setelah operasi pengangkatan payudara.

3. Konsultan bedah mikro (microsurgery)

Subspesialisasi bedah plastik yang fokus melakukan tindakan bedah dengan alat bantu mikroskop khusus pada sistem saraf, termasuk pembuluh darah kecil.

4. Konsultan genitalia eksternal

Subspesialisasi bedah plastik yang berfokus pada perbaikan bentuk dan fungsi jaringan organ seksual wanita. Misalnya, untuk memperbaiki bentuk labia yang kurang simetris, memperbaiki vagina atau vaginoplasti, atau merekonstruksi selaput dara.

5. Konsultan bedah wajah (kraniofasial)

Subspesialisasi bedah plastik yang memiliki fokus dalam memperbaiki kelainan bentuk wajah, misalnya karena cacat bawaan lahir atau kelainan kongenital. Konsultan bedah kraniofasial juga memiliki keahlian mendalam untuk memperbaiki bentuk kepala, tengkorak, wajah, leher, rahang, dan struktur wajah lainnya.

6. Konsultan bedah tangan

Subspesialisasi bedah plastik yang berfokus pada pembedahan di bagian tangan. Umumnya, tindakan bedah ini dilakukan untuk mengembalikan fungsi tangan dan jari seperti semula. Cedera, penyakit rematik, luka infeksi, dan cacat bawaan pada tangan merupakan beberapa kondisi yang membutuhkan tindakan ini.

7. Konsultan estetika

Subspesialisasi bedah plastik yang secara khusus melakukan tindakan pembedahan di bagian tubuh tertentu agar terlihat lebih menarik. Ruang lingkup pembedahan estetika meliputi memperindah alis mata, kelopak mata, hidung, dagu, peremajaan kulit, dan perbaikan payudara.

Prosedur yang Dilakukan Dokter Bedah Plastik

Wanita kecanduan operasi plastik.

Photo :
  • U-Report

Ada beberapa prosedur bedah yang sering kali dilakukan oleh dokter bedah plastik, yaitu:

1. Prosedur peregangan jaringan atau tissue expansion

Prosedur ini dilakukan dengan merenggangkan jaringan kulit, sehingga merangsang tubuh untuk menumbuhkan jaringan kulit baru dengan cepat. Pertumbuhan jaringan kulit yang baru dan cepat ini, kemudian digunakan untuk memperbaiki bagian tubuh yang rusak atau cacat.

2. Prosedur cangkok kulit

Prosedur cangkok kulit ini dilakukan dengan cara mengambil jaringan kulit yang sehat dari bagian tubuh lain, kemudian memindahkannya ke bagian tubuh yang rusak atau cacat.

3. Prosedur flap surgery

Prosedur ini mirip dengan prosedur cangkok kulit, tetapi flap surgery mengambil jaringan hidup dari bagian tubuh lain beserta pembuluh darahnya, untuk kemudian dipindahkan ke bagian tubuh yang rusak.

4. Prosedur microsurgery

Prosedur microsurgery merupakan teknik bedah saraf yang menggunakan bantuan mikroskop khusus untuk memperbaiki saraf pada organ tubuh yang mengalami kerusakan.

Sementara itu, dokter bedah plastik estetika juga mampu melakukan prosedur bedah plastik yang bersifat memperindah penampilan pasien, seperti:

Operasi plastik mata, hidung dan payudara

Photo :
  • Koreaboo
  • Membesarkan atau mengecilkan payudara
  • Memperbaiki bentuk telinga yang menonjol (otoplasty)
  • Menghilangkan kantung mata (blepharoplasty)
  • Memperbaiki bentuk hidung (rhinoplasty)
  • Menghilangkan lemak pipi, dagu, perut, bokong, dan lengan
  • Menghilangkan bekas luka
  • Menumbuhkan kembali atau restorasi rambut
  • Memberi kontur pada wajah, paha, pinggul, dan tangan
  • Melakukan sedot lemak (liposuction)
  • Mengencangkan kulit wajah yang kendung (face lift)

Risiko Bedah Plastik

Sama seperti prosedur medis lain, bedah plastik juga memiliki risiko komplikasi. Berikut ini adalah beberapa risiko yang dapat terjadi:

  • Kerusakan saraf dan mati rasa
  • Infeksi pada bagian tubuh yang dioperasi
  • Bekas luka yang tak kunjung hilang
  • Perdarahan setelah melakukan bedah plastik
  • Muncul memar atau terjadi penggumpalan darah pada bagian tubuh yang dioperasi (hematoma)
  • Efek samping obat bius yang digunakan selama operasi

Selain itu, dokter biasanya memerlukan pertimbangan lebih sebelum menjalani prosedur bedah plastik pada pasien dengan kondisi tertentu, seperti:

  • Menderita tekanan darah tinggi atau diabetes
  • Memiliki riwayat atau sedang menderita penyakit jantung atau paru-paru dan kolesterol tinggi
  • Memiliki gangguan perdarahan
  • Menggunakan obat pengencer darah secara rutin