Ibu Hamil yang Makan Berlebihan Berpotensi Membuat Anak Obesitas?

Ilustrasi hamil/ibu hamil.
Sumber :
  • Freepik/drobotdean

VIVA Lifestyle – Dalam sebuah penelitian di Amerika, menunjukkan bahwa seorang ibu hamil yang terlalu banyak menambah berat badan selama kehamilan dapat meningkatkan kemungkinan sang anak akan kelebihan berat badan pada usia 12 tahun.

Selama ini pihak kedokteran telah lama berfokus pada efek malnutrisi pada masa kehamilan. Ibu hamil kerap didorong mengonsumsi suplemen vitamin untuk memastikan bahwa anak yang mereka kandung dapat menerima semua nutrisi penting yang dibutuhkan. Namun, dengan tingkat epidemi obesitas di Amerika yang meningkat, menjadi salah satu faktor untuk memeriksa efek dari masalah lain yang tampaknya tidak terkait seperti kelebihan gizi.

Ibu hamil

Photo :
  • pixabay

Melansir dari Healthline, dikumpulkan data yang mencakup 42.133 wanita dan 91.045 anak-anak mereka oleh Dr. David Ludwig dari Rumah Sakit Anak Boston bermitra dengan Dr. Heather Rouse dari Pusat Peningkatan Kesehatan Arkansas dan Dr. Janet Currie di Universitas Princeton untuk mempelajari penelitian dengan lebih lanjut. 

Tim peneliti mencocokkan catatan rumah sakit tentang kenaikan berat badan wanita selama kehamilan dengan data indeks massa tubuh yang dikumpulkan dari anak-anak mereka bertahun-tahun kemudian.

Dengan memeriksa wanita yang memiliki lebih dari satu anak dan membandingkan hasil saudara kandung, para peneliti dapat mengontrol genetika dan pengasuhan. Para peneliti berspekulasi bahwa dua orang anak dengan orang tua yang sama, tumbuh di rumah yang sama dan makan makanan yang sama, mungkin memiliki risiko obesitas yang berbeda berdasarkan berapa banyak berat badan sang ibu yang bertambah selama setiap kehamilan.

Makanan yang dimakan ibu, makanan yang dimakan anak

Ibu hamil mengontrol makanannya.

Photo :
  • U-Report

Pada hasil penelitian mengkonfirmasi apa yang telah diteliti oleh Ludwig dalam penelitian pada hewan: kelebihan gizi pada seorang ibu hamil di masa kehamilan mereka membuat anak-anaknya lebih cenderung kelebihan berat badan atau obesitas, terlepas dari genetika dan diet.

"Perbedaan ini penting," jelas Ludwig selaku Direktur Pusat Pencegahan Obesitas Yayasan New Balance di Rumah Sakit Anak Boston yang dikutip dari Healthline pada Selasa, 11 Oktober 2022.

“Jika kelebihan gizi ibu memiliki efek independen pada berat badan masa kanak-kanak, implikasinya akan besar: obesitas dapat meningkat dari generasi ke generasi, kecuali jika lingkaran setan ini terputus,” lanjutnya lagi.

Ketika seorang ibu hamil makan dengan berlebihan, maka aliran darahnya menjadi jenuh dengan kelebihan kalori, yang mencapai anaknya bersama dengan semua nutrisi yang dibutuhkan anak. Meskipun belum ada mekanisme pasti, sembilan bulan paparan berleihan makanan memprogram tubuh anak untuk mempertahankan kalori sebagai orang dewasa, sehingga membuatnya lebih cenderung kelebihan berat badan.

Ludwig pun akhirnya berpikir dan berpendapat bahwa hal itu mungkin menjadi salah satu faktor yang berkontribusi terhadap epidemi obesitas. 

Ilustrasi anak obesitas.

Photo :

“Kami menemukan bahwa kenaikan berat badan saat hamil sangat terkait dengan indeks massa tubuh masa kanak-kanak,” kata Ludwig.

“Anak dari seorang wanita dengan kenaikan berat badan kehamilan yang tinggi memiliki delapan persen peningkatan risiko obesitas pada usia rata-rata 12 tahun. Meskipun relatif kecil secara individu, efek yang kami temukan dapat menjelaskan beberapa ratus ribu kasus obesitas anak secara global setiap tahun,” katanya lagi.