Media Sosial Picu Stres? Ini Trik Jaga Kesehatan Mental

Ilustrasi media sosial.
Sumber :
  • Freepik/rawpixel.com

VIVA Lifestyle – Media sosial kerap dinilai sebagai faktor utama dalam permasalahan kesehatan mental. Sejatinya, masalah mental sendiri bisa timbul lantaran ketidakdisiplinan dalam menggunakan media sosial sehingga timbul kecemasan hingga stres berlebihan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menegaskan bahwa pemakaian gadget secara berlebihan, apalagi untuk media sosial, bisa berdampak pada masalah kesehatan fisik dan mental. Pada gangguan fisik, bermula dari sedentary lifestyle dengan kecenderungan malas gerak, banyak duduk dan rebahan sembari melihat layar gawai. Yuk scroll ke bawah untuk tahu info selengkapnya!

Anak bermain HP atau gadget.

Photo :
  • Istimewa

"Belum lagi waktu tidur dan bangun tidak teratur menyebabkan kualitas dan kuantitas terganggu. Konten-konten di dalam media sosial juga bisa berdampak ke mental. Penggunaan gadget juga ke tulang karena banyak yang bungkuk dan menunduk saat lihat hp," ujar dokter spesialis jiwa, dr Lahargo Kembaren SpKJ, dalam acara Hidup Sehat, tvOne, Senin 10 Oktober 2022.

Tidak dapat dipungkiri, perilaku hidup kita saat ini sangat berkaitan dengan media sosial. Berbagai macam informasi maupun kabar dari kerabat dan orang yang kita kenal dapat kita ketahui dari sosial media. Gangguan kecemasan yang kini menjangkiti generasi masa kini pun berkaitan dengan media sosial yang digunakan.

"Menurut studi, Anak remaja dan dewasa muda yang hanya menggunankan medsos 30 menit sehari akan membantu jaga kesehatan mental," jelasnya.

Ilustrasi media sosial.

Photo :
  • U-Report

Lahargo mengimbau agar masyarakat lebih jeli dan disiplin saat menggunakan media sosial. Membatasi waktu melihat layar gadget maksimal 2 jam tentu bisa memberi manfaat bagi kesehatan fisik dan mental. Juga, dengan detoksifikasi diri dari media sosial dalam waktu tertentu.

"Misal seminggu kedepan tidak aktif dulu. Atau notif medsos dimatikann. Mengatur limit check membuat pengaturan lebih mudah. Ini akan membuat kesehatan mental lebih terjaga," kata dia.

"Kuncinya Keseimbangannya. Harus ada aktivitas non digital. Isi waktu-waktu kita dengan pertemuan kerja secara langsung, rekreasi, bertemu dengan alam untuk seimbangkan aktivitas digital dan non digital," tandasnya.