Stem Cell, Harapan Atasi Kanker Juga Cegah Sakit Jantung

Ilustrasi jantung.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA Lifestyle – Penyakit jantung masih menjadi salah satu penyebab kematian pada masyarakat Indonesia. Selain itu, sejumlah masyarakat juga mengalami gangguan pada tulang yang berdampak pada aktivitas secara menyeluruh sehingga membutuhkan penanganan segera dengan tepat.

Penanganan tepat yang diharapkan mampu mencegah sakit jantung tersebut berasal dari sel punca atau stem cell. Ada pun fasilitas pengolahan sel punca (stem cell) Regenic milik Kalbe dikunjungi Kementerian Kesehatan RI, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan Komite Pengembangan Sel Punca dan Sel (KPSPS). Scroll untuk informasi selengkapnya.

“Kegiatan hari ini bersilaturahmi dengan seluruh pihak, baik Kemenkes, BPOM, BRIN, KPSPS dan pihak Kalbe Farma, mendiskusikan perkembangan penelitian dan aplikasi dari sel punca,” ujar Ketua Komite Pengembangan Sel Punca dan Sel, Prof. dr. Amin Soebandrio, Ph.D, Sp.MK, di gedung Kalbe Business Innovation Center, dalam keterangannya.

Direktur PT Bifarma Adiluhung dr. Sandy Qlintang menjelaskan Produk Regenic memiliki tiga fokus. Di antaranya, stem cell autologus (bersumber dari pasien untuk pasien yang sama), stem cell alogenik (dari donor untuk pasien), dan metabolit sel punca (secretome). Kapasitas produksi maksimum untuk stem cell alogenik adalah 80 miliar sel atau setara dosis 1.000 pasien dan 15.000 liter secretome.

Stem Cell

Photo :
  • Pixabay/ PublicDomainPictures

“Regenic telah bekerja sama dengan berbagai Universitas di Indonesia, khususnya sebagai pelopor dalam penelitian aplikasi klinis sel punca untuk indikasi osteoarthritis, luka bakar, dan patah tulang,” jelas dr. Sandy.

Regenic juga sering kali tampil di acara ilmiah internasional. Salah satunya, Cell and Gene Therapy Asia dan Biologics Contracts Manufacturing Asia untuk meng-update perkembangan terbaru dalam terapi sel dan genetik dunia.

Dimulai pada 1 Desember 2006, dr. Boenjamin Setiawan, PhD menjadi founder dan innovator dalam perkembangan stem cell di Indonesia. Beliau membangun fasilitas yang disebut Stem Cell and Cancer Institute (SCI) di Pulomas.

Pada tahun 2012, di lokasi SCI itulah berdiri fasilitas pertama di Indonesia untuk pengolahan sel punca, Regenic, di bawah PT Bifarma Adiluhung yang mendapatkan Ijin Operasional dari Kementerian Kesehatan, dan Sertifikasi Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dari BPOM. Pada tahun 2020, perusahaan ini telah berkembang menjadi industri farmasi yang memiliki fasilitas pengolahan sel punca dan metabolit yang baru dan terbesar di Indonesia yang telah memiliki Ijin Operasional dari Kementerian Kesehatan dan Sertifikasi CPOB dari BPOM.

Ilustrasi penelitian.

Photo :
  • www.pixabay.com/Prylaler

Pada tahun 2021, Regenic bekerja sama dengan tiga rumah sakit, yaitu RSUD dr. Moewardi, RSUP dr. Sardjito, dan RS Hasan Sadikin untuk uji klinis sel punca pada pasien COVID-19 gejala berat, dengan dana hibah dari Ristek-BRIN dan di bawah pengawasan BPOM. Saat ini, Regenic juga secara resmi bekerja sama dengan beberapa rumah sakit, di antaranya RSUP dr. Sardjito dan RSJP Harapan Kita untuk aplikasi klinis sel punca bagi pasien penderita cedera tulang belakang dan jantung.

“Kita semua berharap pertemuan ini dapat menumbuhkan kolaborasi yang lebih erat untuk bersama-sama mendukung perkembangan terapi sel punca di Indonesia melalui semangat kerjasama ABGC (Academy, Business, Government, and Community),” tambahnya. Presiden Komisaris PT Kalbe Farma Tbk Irawati Setiady pun menyambut baik kunjungan tersebut.