Ketahui Tanda-tanda Lemah Jantung dan Penyebabnya

Ilustrasi serangan jantung/stroke.
Sumber :
  • Freepik/rawpixel.com

VIVA Lifestyle – Ada berbagai kondisi yang dapat menyebabkan lemah jantung atau digambarkan sebagai kardiomiopati. Ketika jantung lemah, jantung tidak dapat memompa cukup darah untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Sehingga kamu harus mengetahui apa saja tanda-tanda lemah jantung. 

Seiring waktu, kondisi tersebut dapat melemahkan jantung, membuatnya tidak dapat terisi dengan baik (gagal jantung diastolik) atau memompa secara efisien (gagal jantung sistolik). Pada kali ini kita akan membahas apa saja tanda-tanda lemah jantung dan juga penyebabnya.

Tanda-tanda Lemah Jantung

ilustrasi sakit jantung

Photo :
  • U-Report

Melansir dari Very Well Health, ketika jantung melemah, maka jantung akan mencoba mengimbanginya dengan memompa lebih cepat, di mana seiring waktu dapat meregangkan atau menebalkan otot jantung. Kedua hal itu lah yang semakin membuat jantung lemah.

Berkurangnya aliran darah ke ginjal, pada gilirannya, mengganggu kemampuan ginjal untuk mengatur ekskresi cairan dari tubuh, menyebabkan retensi cairan dan penumpukan cairan di tungkai, dada (rongga dada) dan paru-paru. Ketahui tanda-tanda lemah jantung yang mungkin belum kamu ketahui. 

Di bawah ini tanda-tanda lemah jantung yang perlu kamu ketahui, di antaranya sebagai berikut:

  • Sesak napas dengan aktivitas atau bahkan saat istirahat
  • Pembengkakan pada tungkai, pergelangan kaki dan telapak kaki (Edema perifer)
  • Perut kembung hingga penumpukan cairan (Asite)
  • Detak jantung yang cepat dan berdebar
  • Dada terasa tertekan di dada atau rasa tidak nyaman
  • Batuk sambil berbaring
  • Kesulitan berbaring telentang untuk tidur
  • Kelelahan kronis
  • Pusing, sakit kepala ringan atau pingsan

Penyebab Lemah Jantung

1. Penyempitan Arteri

Ilustrasi penderita jantung koroner.

Photo :
  • U-Report

Penyempitan arteri atau disebut juga aterosklerosis terjadi ketika kolesterol dan zat lain menumpuk di dinding arteri dan membentuk struktur keras yang disebut plak. Penyakit jantung koroner adalah akibat dari aterosklerosis parah dan menjadi masalah ketika darah yang dipompa keluar dari jantung tidak cukup untuk mendukung fungsi tubuh. Seiring berjalannya waktu, jantung koroner dapat melemahkan otot jantung dan berkontribusi pada gagal jantung dan aritmia

2. Tekanan darah tinggi

Ilustrasi hipertensi.

Photo :
  • U-Report

Jantung kamu akan bekerja lebih keras untuk memompa darah jika mengalami tekanan darah tinggi. Pemompaan jantung yang lebih kuat menyebabkan penebalan otot, khususnya ventrikel kiri yang dapat meningkatkan risiko aritmia, gagal jantung, serangan jantung, kematian jantung mendadak. 

Tekanan darah tinggi juga mempersempit arteri dan memperbesar jantung, mengganggu integritas struktural otot jantung. Jantung yang membesar dan melemah tidak dapat memompa darah secara efisien ke seluruh tubuh, sehingga tidak mungkin memenuhi kebutuhan tubuh akan oksigen dan nutrisi.

3. Obesitas

Obesitas.

Photo :
  • U-Report

Obesitas dapat meningkatkan risiko kardiovaskular sebab tubuh membutuhkan lebih banyak darah untuk memasok oksigen dan nutrisi ke jaringan dan organ vital. Obesitas juga dikaitkan dengan beberapa kondisi medis risiko penyakit jantung yang lebih tinggi, termasuk hipertensi, diabetes, penyakit arteri koroner dan sindrom apnea tidur. 

Obesitas juga dapat meningkatkan aterosklerosis dan berkontribusi pada perubahan struktural dan fungsional jantung yang melemahkan jantung. 

4. Merokok

Ilustrasi merokok.

Photo :
  • Dok. Istimewa

Bahan kimia karsinogenik dalam asap rokok tidak hanya merusak paru-paru, tetapi juga otot jantung dan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Selain itu, bahan kimia dalam asap rokok mengubah kimia darah yang menyebabkan perubahan aterosklerotik seperti penyempitan pembuluh darah dan pembentukan plak. Ini secara permanen dapat merusak jantung dan pembuluh darah. Tekanan dapat meningkat dan otot jantung dapat melemah.

5. Faktor Gaya Hidup

Ilustrasi makan berlebihan.

Photo :
  • U-Report

Kamu harus menghindari gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok, makan makanan yang tidak sehat dan terlibat dalam latihan fisik rutin sejak usia muda. Gaya hidup yang kurang bergerak, penggunaan alkohol berat, pola makan yang buruk dan obesitas menambah ketegangan lebih lanjut pada jantung. Saat tekanan menumpuk di jantung, otot jantung bisa menebal dan kehilangan kemampuannya untuk memompa secara efektif.