Wanita Lebih Jago Multitasking daripada Pria? Ini Faktanya
- freepik/wayhomestudio
VIVA Lifestyle – Multitasking merupakan sebuah istilah yang berarti mengerjakan beberapa aktivitas sekaligus dalam waktu bersamaaan. Kemampuan ini kerap dilakukan untuk efisiensi waktu. Mitos mengatakan bahwa wanita dianggap lebih bisa melakukan multitasking dibandingkan pria.
Dilansir dari Medical News Today, dalam survei di tahun 2015, 80 persen responden yakin bahwa wanita memiliki keahlian multitasking yang lebih baik daripada pria. Apakah hasil survei tersebut terbukti benar?
Patricia Hirsch dan rekan-rekannya dari departemen psikologi di Aachen University, Jerman menguji stereotip ini.
Para peneliti meminta 96 peserta (48 pria dan 48 wanita) untuk mengambil bagian dalam dua jenis tes. Tes pertama dengan tugas beralih dan kedua yaitu mengerjakan tugas ganda.
Terlibat dalam multitasking membutuhkan tuntutan kognitif yang lebih besar karena melibatkan tumpang tindih proses kognitif yang bersifat sementara. Kognitif sendiri adalah aktivitas mental.
Dengan kata lain, mengerjakan beberapa hal pada saat bersamaan membutuhkan lebih banyak energi kognitif daripada melakukannya satu per satu.
Namun pada kenyataannya, alih-alih melakukan beberapa tugas sekaligus, otak manusia malah beralih dengan cepat di antara tugas-tugas selama multitasking, yang membebani perhatian dan sumber daya kognitif.
Untuk menguji perbedaan jenis kelamin dalam kemampuan multitasking, Hirsch dan rekan meminta para peserta terlibat dalam dua kegiatan.
Percobaan pertama disebut ‘multitasking ganda’. Para peneliti meminta peserta memperhatikan dua tugas dalam waktu yang sama.
Set eksperimen kedua disebut ‘multitasking berurutan’. Di sini para peserta harus mengalihkan perhatian di antara tugas-tugas.
Di antara kegiatan itu, peserta harus mengkategorikan huruf sebagai konsonan atau vokal serta angka ganjil atau genap menggunakan jari telunjuk dan tengah menggunakan tombol yang sudah disediakan.
Selama penelitian, para peneliti mengukur waktu reaksi dan ketepatan tugas partisipan.
Hasil eksperimen mengungkapkan bahwa multitasking berdampak pada waktu reaksi dan akurasi pada pria dan wanita ternyata setara. Dampak multitasking pada kedua tugas signifikan, sebanding antara pria dan wanita.
Pada tiga proses kognitif dasar (pembaruan memori kerja, keterlibatan dan pelepasan tugas, serta penghambatan) pria dan wanita bekerja sama baik atau buruknya ketika mereka mencoba melakukan multitasking.