Alasan Pasangan Selingkuh Berkali-kali, Dokter: Bisa Nafsu Atau Obsesi

Ilustrasi pasangan yang berselingkuh.
Sumber :
  • U-Report

VIVA Lifestyle – Perselingkuhan bisa dilakukan siapa saja tanpa mengenal usia dan jenis kelamin. Akan tetapi, perselingkuhan yang terjadi terlalu sering dan lebih dari sekali, mungkin membuat banyak pasangan frustasi hingga trauma sehingga perlu dicegah dengan mengenali penyebabnya.

Dokter ahli kejiwaan, dr Dharmawan Purnama, menjelaskan bahwa ada dua alasan utama seseorang selingkuh yakni keinginan memenuhi psikis atau kebutuhan fisiknya. Namun, apabila selingkuh terjadi berulang kali, dokter Dharmawan menjelaskan ada kemungkinan masalah mental yang dialami tanpa sadar.

"Kalau selingkuh sekali, ada orang karena suasana atau situasi, jatuh cinta irasional kan, akhirnya selingkuh. Kalau berkali-kali, ada sesuatu yang kurang dia cari, apalagi sampai jadi dorongan sifatnya obsesif kompulsif. Ini akan jadi disfungsi dan stres," tuturnya dalam acara Hidup Sehat, TvOne, Rabu 14 September 2022.

Terlebih menurut dokter Dharmawan, perselingkuhan tak melulu didasari dengan adanya perasaan alias memakai hati. Hal ini pula yang memungkinkan seseorang terus menerus mencari kebutuhan untuk pemuas fisiknya melalui selingkuh.

"Tidak selalu (pakai hati). Selingkuh fisik hanya nafsu lihat fisik. Sehingga suka main perempuan atau cari laki-laki dengan yang dia punya bayangan sesuai kemauannya. Kalau yang masalah kepribadian, ini sangat melibatkan emosi, jadi orangnya sensitif, mudah marah, kalau begini sudah libatkan perasaan," imbuhnya.

Maka dari itu, dokter Dharmawan membeberkan agar tiap individu mengenali diri sendiri terlebih dahulu dan intropeksi masalah pada dirinya sebelum jatuh ke lubang perselingkuhan. Sebab, bisa saja ada masalah mental yang sebenarnya bisa diatasi ke psikiater sehingga membuahkan hasil hubungan asmara yang lebih baik dengan pasangan.

"Bagaimana dari diri sendiri bahwa saya layak jadi kekasih. Selalu sadar dan aware. Kalau diri sendiri ada masalah emosional, aware dulu. Kita bisa berproses memperbaiki diri. Masing-masing kenali diri dan perbaiki kelemahan," tandasnya.