Kemenkes RI Ingin Kembangkan Hubs Riset dan Manufaktur Hadapi Pandemi

Menkes Budi Gunadi Sadikin
Sumber :
  • Youtube/Sekretariat Presiden

VIVA Lifestyle – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI akan menyelenggarakan The 3rd G20 Health Working Group dengan tema “Expanding global manufacturing and research hubs for pandemic, prevention, preparedness, and response" di Provinsi Bali.

Pertemuan ini didasari oleh peristiwa pandemi yang dialami seluruh umat manusia di dunia namun terdapat ketidakseimbangan pembangunan riset dan aksesibilitas terhadap vaksin.

Karena itu, Kemenkes RI menginisiasi adanya kesetaraan dalam riset dan produksi vaksin.

"Karena pandemi COVID-19 mulai mereda secara global, tidak ada waktu yang lebih baik dari sekarang untuk bekerja memastikan tidak hanya akses yang adil, tetapi juga adil kapasitas untuk mengembangkan vaksin, terapi, dan alat diagnostik secara global," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam pidato pembukaan The 3rd G20 Health Working Group di Bali, Senin 22 Agustus 2022.

Ilustrasi COVID-19/virus corona

Photo :
  • Pixabay/Tumisu

Dalam pertemuan ini akan dibahas mengenai bagaimana mengembangkan manufaktur global dan research hubs untuk pencegahan, kesiapan, dan reaksi terhadap pandemi.

Menkes mengatakan, akan ada kesepakatan antara India, Afrika Selatan dan Brazil dalam membuat hub virtual bagi negara-negara berpendapatan menengah dan rendah. Di mana salah satunya, Indonesia akan bekerja sama secara bilateral dengan China dalam bidang teknologi mRNA.

Adanya kerja sama ini, menurut Menkes sangat diperlukan karena pandemi tidak hanya dialami satu negara, melainkan seluruh negara di dunia.

"Karenanya, menguatkan kapasitas global untuk membangun vaksin, terapetik dan diagnostik adalah untuk kebaikan bersama, untuk membangun dunia yang lebih aman dan sehat," ujar Menkes Budi.

Ilustrasi COVID-19/Virus Corona.

Photo :
  • pexels/Edward Jenner

Dalam pertemuan tersebut, Menkes juga ingin menyampaikan pesan 'one for all, all for one'. "Kapasitas riset, manufaktur harus dimiliki seluruh dunia, satu negara tidak akan menyelesaikan pandemi yang sifatnya global," kata Menkes.