Pasangan Pengantin Baru Perlu Tahu Info Ini Jika Ingin Nunda Kehamilan
- Pixabay/ ekseaborn0
VIVA Lifestyle – Sejumlah pasangan muda yang baru saja menikah, sering memilih menunda untuk memiliki momongan. Memang keputusan untuk menunda memiliki momong bukan tanpa alasan atau tanpa pertimbangan, mulai dari pertimbangan kondisi ekonomi hingga belum siap menjadi orang tua.
Tak ada yang salah memutuskan untuk menunda memiliki momongan. Namun alangkah baiknya jika menunda momongan ini disepakati bersama sebelum pernikahan, dan sampai kapan hal tersebut akan berlangsung.
Perlu diketahui, menunda kehamilan tidak menimbulkan penyakit tertentu, tapi jika dilakukan dengan cara yang benar, salah satunya yakni menggunakan alat kontrasepsi.
Menunda kehamilan tidak berdampak pada hal lainnya. Oleh sebab itu, penting untuk memperhatikan beberapa hal sebelum memutuskan menunda memiliki momongan. Dilansir dari thehealthsite, terdapat beberapa alasan mengapa menunda kehamilan pertama sesungguhnya bukanlah pilihan tepat. Yuk simak!
1. Kesuburan menurun seiring bertambahnya usia
Jumlah sel telur pada ovarium akan semakin berkurang, seiring dengan bertambahnya usia. Dapat diartikan, menunda kehamilan pertama setelah menikah membuat perempuan selangkah lebih dekat dengan ketidaksuburan.
Menurunnya ovulasi (proses pelepasan telur yang telah matang dari dalam rahim untuk kemudian berjalan menuju tuba falopi untuk dibuahi) sering kali terjadi pada perempuan berusia di atas 30-an. Selain itu, bertambahnya usia juga dikaitkan dengan endometriosis (penyumbatan saluran telur).
2. Risiko cacat lahir
Saat ini banyak terdapat metode perawatan modern untuk mengatasi masalah kesuburan, namun tetap saja tak mengurangi adanya risiko bayi cacat lahir. Menunda kehamilan pertama meningkatkan risiko bayi mengalami Down’s syndrome, yaitu kelainan kromosom dengan perbandingan 1:1000 di usia 30-an, 1:100 di usia 40-an dan seterusnya. Seiring bertambahnya usia, kemungkinan keguguran dan lahir mati juga meningkat. Inilah mengapa kehamilan setelah usia 30 tahun berbahaya bagi ibu dan bayi.
3. Komplikasi selama persalinan
Dengan usia perempuan berumah tangga yang semakin bertambah, maka akan membutuhkan usaha lebih keras dalam proses persalinan. Seiring bertambahnya usia, kondisi rahim juga ikut menua. Dengan begitu kondisi rahim mungkin tidak dapat bekerja seefektif seperti perempuan yang usianya 20-an
4. Kondisi kesehatan menurun
Kondisi kesehatan perempuan biasanya dipengaruhi oleh pertambahan usia. Apabila tidak menerapkan gaya hidup sehat, kemungkinan kondisi kesehatan akan semakin menurun.
Kondisi kesehatan yang kurang baik dapam membuat perempuan sulit hamil. Bahkan apabila memiliki bayi pertama memiliki cacat genetik, maka ada kemungkinan sebesar 25% bayi kedua juga akan menderita hal yang sama.
Melihat risiko-risiko di atas, ada baiknya, pasangan mempersiapkan diri baik fisik dan mental jika ingin memilih menunda kehamilan.
Laporan: Ronaldo Bramantyo/ tvOne