Cacar Monyet Teridentifikasi di Jakarta, Kemenkes Siapkan Vaksin
- AP Photo/Allen Sullivan
VIVA Lifestyle – Hari ini Kementerian Kesehatan mengumumkan kasus terkonfirmasi cacar monyet pertama di Indonesia. Pasien pertama tersebut merupakan pria 27 tahun asal Jakarta yang sempat bepergian ke luar negeri yang dikonfirmasi terdapat kasus cacar monyet.
Dengan adanya penemuan kasus cacar monyet ini, Kementerian Kesehatan melalui juru bicaranya, dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH, meminta masyarakat untuk tidak panik. Hal itu katena derajat penyakit ini tidak terlalu berat dibandingkan dengan COVID-19.
"Dibandingkan dengan covid ini jauh sekali beratnya. Sebetulnya cacar monyet ini bisa sembuh sendiri, dalam masa inkubasinya 21 hingga 28 hari pasien ini akan sembuh sendiri," kata dia dalam virtual conference, Sabtu 20 Agustus 2022.
Syahril menambahkan, pasien ini bisa sembuh sendiri dalam masa inkubasi tersebut manakala tidak ada deteksi tambahan atau superinfeksi tidak ada komorbid yang berat yang menyebabkan bertambah beratnya komorbid itu.
"Kalau pasien tida ada komorbid tidak ada immuno compromise dan tidak ada pemberat lain insya allah pasien ini bisa sembuh sendiri," kata Syahril.
Sementara itu, terkait vaksinasi cacar monyet, Syahril mengungkap bahwa untuk sementara ini Badan Kesehatan Dunia (WHO) belum memberikan rekomendasi vaksinasi massal sebagaimana halnya COVID-19.
"Saat ini baru ada 2-3 negara yang sudah melakukan vaksinasi," ujarnya.
Meski demikian, pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan telah melakukan proses untuk pengadaan vaksinasi cacar monyet.
"Tentunya harus ada rekomendasi dari badan POM insya allah ada sekitar 10 ribu vaksin kita adakan dengan proses yang sudah kita sampaikan tadi," ujar dia.
Nantinya, kata Syahril, vaksinasi cacar monyet ini akan diberikan kepada mereka yang terkonfirmasi positif cacar monyet dan orang-orang yang melakukan kontak erat dengan pasien terkonfirmasi.
"Akan kita berikan kepada yang sedang menderita cacar monyet dalam masa inkubasi dan kepada yang kontak erat," ujar Syahril.