Awas, Kebiasaan Para Perempuan Ini Picu Rambut Rontok
- Freepik/master1305
VIVA Lifestyle – Berbagai kebiasaan tanpa disadari dapat memicu kerontokan rambut, terutama bagi para perempuan. Padahal, masalah rambut yang menipis dan rontok ini bukan saja masalah estetika tapi juga membuat kepercayaan diri menurun.
Dipaparkan Dokter Ahli Transplantasi Rambut, dr. Cintawati Farmanina, Mbio (AAM), secara umum, seseorang kehilangan 60 hingga 100 helai rambut per hari. Bila jumlahnya di atas rata-rata, maka perlu melakukan konsultasi dengan ahlinya untuk mendapatkan diagnosa dan perawatan yang lengkap.
Faktanya, sekitar 60 persen pria dan 50 persen wanita mengalami beberapa bentuk kerontokan rambut. Rambut rontok mempengaruhi pria dan wanita dari segala usia, dan banyak orang tak menyadari penyebabnya.
"Pada wanita, kerontokan rambut lebih sering terjadi karena pengaruh hormonal, seperti menyusui, faktor usia dan menopause, serta gaya hidup tidak sehat," ujar dokter ahli bersertifikasi internasional tersebut dalam acara virtual Hair Loss Awareness Month bersama Farmanina Aesthetic & Hair Clinic, Selasa 16 Agustus 2022.
Gaya hidup yang dimaksud seperti kebiasaan dalam menjaga kebersihan rambut. Rambut yang kurang bersih, memicu kondisi kepala menjadi lebih lembab sehingga rentan muncul jamur hingga akhirnya membuat akar rambut mudah terlepas alias rontok.
"Seperti terlalu sering di cat, atau memakai hijab dan menyisir di saat rambut basah," tutur dokter Farmanina.
Dokter Farmanina melanjutkan bahwa banyak perempuan juga kurang memperhatikan kondisi pemakaian aksesori pada rambutnya. Sebut saja pemakaian ikat rambut yang terlalu berlebihan hingga membuat rambut 'sulit bernapas'. Selain itu, pemakaian dalaman jilbab yang terlalu ketat turut membuat kepala menjadi lebih lembab.
"Itu namanya hair loose oleh mekanik. Saat tidur masih rambut terikat. Akan mundur hairline-nya. Kalau kuncir terlalu kuat juga bisa rontok. Pada perempuan, pakai hairspray, pakai gel, nggak cuci rambut besoknya, otomatis lama-lama menipis rambutnya. Biasanya pakai hijab, dalamnya pakai ciput kenceng sekali. Itu juga ganggu pertumbuhan rambut," bebernya.
Khusus untuk pria, kebotakan pola (androgenetic alopecia) yang disebabkan oleh faktor genetik menyumbang lebih dari 95% kerontokan rambut. Menurut American Hair Loss Association, sekitar 25 persen pria mulai kehilangan rambut mereka sebelum usia 21 tahun. Pada usia 35, sekitar 66 persen pria akan mengalami beberapa tingkat kerontokan rambut. Pada usia 50, sekitar 85 persen pria akan memiliki rambut yang jauh lebih tipis.
"Pada laki-laki, ketika orangtuanya botak atau rambut depannya mundur kebelakang, rambut anak laki akan ikut seperti itu," tandasnya.