Tren Kematian COVID-19 Meningkat, Vaksinasi Booster Minta Dikebut

Ilustrasi COVID-19/virus corona
Sumber :
  • Freepik

VIVA Lifestyle – Pemerintah diminta mencermati  tren peningkatan kasus kematian akibat COVID-19. Pada Juni 2022 angka kematian harian masih di bawah 10 orang, sedangkan pada Juli di atas 10 dan Agustus naik signifikan melewati 20 orang. 

Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani Aher mengatakan pada 2 Agustus 2022 lalu, angka kematian akibat COVID-19 di Indonesia menjadi yang tertinggi dalam tiga bulan terakhir, yakni 24 orang. 

"Kasus aktif COVID-19 ada 49.048. Jumlah ini naik 1.239 kasus dibandingkan sehari sebelumnya. Kita harus waspadai ini agar tidak semakin melonjak,“ kata Netty dalam keterangan tertulis, Kamis 4 Agustus 2022.

Menurut Netty, salah satu upaya yang harus dilakukan pemerintah adalah mempercepat realisasi vaksin booster ke-1 atau vaksin ke-3 yang saat ini masih di bawah 30 persen.

Suasana vaksinasi booster di Jawa Tengah.

Photo :
  • tvOne/ Teguh Joko Sutrisno

Sebab, cakupan vaskin booster ke-1 masih di angka 27 persen, masih jauh dari target pemerintah yang 50 persen. 

"Perlu ada strategi khusus untuk  mendidik  masyarakat agar bersedia divaksin booster.  Jangan sampai ada unsur paksaan yang malah dapat menimbulkan resistensi masyarakat,“ ujarnya. 

Wakil Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di DPR ini juga mendorong masyarakat segera melakukan vaksinasi booster.

Vaksinasi booster Covid-19 di DIY

Photo :
  • Istimewa

“Vaksin booster perlu dilakukan sebagai upaya  melindungi diri dan keluarga dari paparan COVID-19, sekaligus sebagai upaya membangun kekebalan komunitas," kata Netty. 

Lebih lanjut Netty meminta pemerintah meningkatkan testing, tracing serta mengawasi penerapan protokol kesehatan. 

“Testing dan tracing penting dilakukan terus menerus untuk mengetahui angka riil kasus  serta sebaran penularannya. Prokes juga harus terus digalakkan dan  diawasi di tengah melonggarnya disiplin masyarakat," imbuhnya.