Suspek Cacar Monyet di RI, Pakar IDI Sebut Kasusnya Mirip COVID
- crosstimbersgazette
VIVA Lifestyle – Ketua Satuan Tugas COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof. Zubairi Djoerban, mengatakan bahwa kasus dugaan atau suspek cacar monyet di Indonesia patut diwaspadai. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah melakukan isolasi, namun Prof Zubairi menilai bahwa suspek ini tak dianggap enteng.
Hal itu mengingat pada dua tahun lalu, sebelum COVID-19 dinyatakan sebagai pandemi, di mana masyarakat menganggap COVID-19 bukan hal yang patut diwaspadai. Faktanya, ribuan pasien telah terjangkit dan mengalami kematian terkait COVID-19. Untuk itu, hal serupa juga patut diwaspadai pada cacar monyet.
"Meski suspek cacar monyet di Jateng belum pasti statusnya, saya harap Indonesia tak anggap enteng seperti awal COVID-19," tuturnya dikutip dari keterangan di akun twitternya.
Ada pun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendapatkan laporan kasus Monkeypox yang terjadi di negara non-endemis, terutama di Eropa dan Amerika Serikat sejak awal Mei 2022. Kasusnya yang meluas memacu WHO menetapkan status darurat global untuk infeksi Cacar Monyet pada Juli 2022.
"Yang diperlukan adalah kewaspadaan tinggi untuk menghindari penyebaran lebih lanjut dan risiko kematian--karena tubuh masing-masing orang bereaksi berbeda," kata dia.
Monkeypox, atau cacar monyet, adalah penyakit akibat virus yang ditularkan melalui binatang (zoonosis) dengan dua moda transmisi yakni transmisi hewan ke manusia dan transmisi manusia ke manusia. Transmisi virus Monkeypox dari hewan ke menusia dapat terjadi melalui kontak dengan cairan tubuh hewan yang terinfeksi atau melalui gigitan.
Selain itu, kontak dengan daging mentah atau daging setengah matang dari binatang liar juga disebutkan dapat menyebabkan penularan virus Monkeypox.
Transmisi manusia ke manusia dapat terjadi melalui kontak langsung dengan cairan tubuh atau lesi kulit pasien yang terinfeksi Monkeypox, kontak tidak langsung dengan media yang terkontaminasi virus Monkeypox seperti baju, kain, seprai dari pasien yang terinfeksi Monkeypox, dan kontak dengan droplet atau sekret pernapasan dari pasien yang terinfeksi Monkeypox.
"Cacar monyet menyebar melalui droplet, kontak ruam, keropeng, cairan tubuh, dan kain seperti tempat tidur atau pakaian. Secara global sudah ada 26 ribu kasus lebih yang terkonfirmasi di berbagai negara dan yang paling banyak adalah Amerika Serikat dengan kasus lebih dari 6000," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, suspek merupakan seorang pria dan bukan pelaku perjalanan luar negeri (PPLN).
"Seorang laki-laki, 55 tahun, bukan PPLN, suspek monkeypox," Juru Bicara COVID-19 Kementerian Kesehatan, Moh. Syahril, kepada VIVA, Rabu 3 Agustus 2022.
Menurut Syahril, kasus seorang suspek cacar monyet saat ini sedang dalam perawatan di ruang isolasi di kawasan Jawa Tengah. Selama perawatan, suspek akan diperiksa lebih lanjut sesuai alur yang sudah ditetapkan Kemenkes terkait cacar monyet.
"Saat ini di rawat isolasi di RS Swasta Jateng untuk perawatan dan untuk pemeriksaan lanjut untuk memastikan cacar monyet atau bukan. Akan dilakukan pemeriksaan lab PCR untuk memastikannya," tutur Syahril.