Jadi Penyakit Darurat Kesehatan Global, Ini Sejarah Cacar Monyet
- pixabay
VIVA Lifestyle – Organisasi Kesehatan Dunia atah WHO baru saja menetapkan bahwa penyakit Monkey Pox atah Cacar monyet menjadi Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) atau Penyakit Darurat Kesehatan Global pada Minggu, 25 Juli 2022.
Direktur Jendral WHO, Tedros Adhanom Gebreyesus, dalam sambutan tertulisnya melalui laman resmi WHO, mencatat sebulan yang lalu ada 3.040 kasus cacar monyet dari 47 negara telah dilaporkan ke WHO.
Kini angka tersebut naik dan terus berkembang hingga mencapai 16.500-an kasus dilaporkan dari 75 negara, dan terdapat lima orang yang meninggal dunia. Nah, banyak yang bertanya, bagaimana cacar monyet bisa menerjang manusia dan bagaimana asal mulanya? Berikut penjelasan Viva dari berbagai sumber :
Istilah Monkey Pox atau cacar monyet pertama kali ada di tahun 1958, setelah kasus pertama didokumentasikan pada monyet yang digunakan untuk penelitian.
Mengutip dari AFP, kasus pertama cacar monyet yang tercatat pada manusia, teridentifikasi tahun 1970 di Zaire, yang sekarang adalah Republik Demokratik Kongo. Penyakit ini itemukan pada anak laki-laki berusia 9 tahun. Namun, bukan monyet "tersangka utama" yang membawa penyakit ini. Cacar monyet biasanya ditularkan ke manusia melalui gigitan hewan yang terinfeksi atau menyentuh darah, cairan tubuh, dan bulu hewan yang terinfeksi.
Cacar monyet menjadi endemik di wilayah Afrika Tengah dan Barat, 11 negara melaporkan menemukan kasus itu. Virus itu dapat menulaf lewat kontak dekat dengan hewan terinfeksi yang kebanyakan pengerat atau berasal dari manusia yang sudah terkena.
Melansir dari World Health Organization (WHO), sejak tahun 1970, kasus cacar monyet pada manusia telah dilaporkan di 11 negara Afrika, yakni Benin, Kamerun, Republik Afrika Tengah, Republik Demokratik Kongo, Gabon, Pantai Gading, Liberia, Nigeria, Republik Kongo, Sierra Leone dan Sudan Selatan.
Pada 2003 silam, penyakit cacar monyet "akhirnya" ditemukan di luar Afrika yaitu Amerika Serikat. Diyakini berasal dari hewan pengerat yang diimpor ke negara itu dari Ghana, yang menginfeksi anjing padang rumput peliharaan.
Kala itu Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS melaporkan terdapat 87 kasus. Namun tidak ditemukan kasus meninggal atau korban jiwa akibat penyakit ini.
Pada tahun 2017, Nigeria mengalami wabah besar dengan lebih dari 500 kasus yang dicurigai dan lebih dari 200 kasus yang dikonfirmasi dengan rasio kematian kasus sekitar 3 persen. Cacar monyet juga akhirnya dilaporkan pada pelancong yang baru saja pergi dari Nigeria ke Israel pada September 2018, ke Inggris pada September 2018, Desember 2019, Mei 2021, dan Mei 2022, ke Singapura pada Mei 2019, serta ke AS pada bulan Juli dan November 2021.
Pada Mei 2022, beberapa kasus cacar monyet diidentifikasi di beberapa negara non-endemik. Tepatnya pada 20 Mei, Inggris mencatat 20 kasus dan sebagian besar adalah dari pria gay. WHO, di tanggal yang sama, melaporkan 80 kasus di seluruh dunia termasuk Australia, Belgia, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Portugal, Spanyol, dan Swedia.
Hingga akhirnya, tertanggal 25 Juli 2022 kemarin, Tedros mengumumkan cacar monyet sebagai PHEIC atau darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional.