Subvarian BA.2.75 Omicron Centaurus Ada di RI, Begini Gejalanya

Ilustrasi COVID-19/virus corona
Sumber :
  • Pixabay/Tumisu

VIVA Lifestyle – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengonfirmasi temuan subvarian Omicron terbaru yakni BA.2.75. Subvarian yang dijuluki sebagai Centaurus ini terdeteksi pada tiga pasien di Tanah Air di dua kota berbeda.

Juru Bicara Kemenkes RI, Mohammad Syahril menyebut bahwa tiga kasus Centaurus yang ditemukan di Indonesia ada di dua kota, yakni Bali dan Jakarta. Di Bali, pasien merupakan Warga Negara Asing (WNA) berusia 59 tahun.

"Benar. Ada tiga. Satu sampel dari Bali (WNA). Dua sampel dari DKI (WNI)," tuturnya kepada VIVA.co.id, Selasa 19 Juli 2022.

Ada pun pasien WNA di Bali merupakan perempuan berusia 59 tahun yang masih dalam tahap penyelidikan, baik itu riwayat vaksin serta gejala yang dialami serta komorbid. Namun pada dua pasien lainnya, sudah menunjukkan gejala yang termasuk ringan.

Ilustrasi COVID-19/virus corona

Photo :
  • Freepik

"Demam, sakit tenggorokan," tulis laporan Kemenkes.

Dua pasien di DKI Jakarta tersebut berusia 39 tahun dan 6 tahun. Pada pasien dewasa, sudah mendapat tiga dosis vaksin AstraZeneca. Sementara pada pasien usia anak, juga mendapatkan vaksin lengkap yakni dua dosis astrazeneca.

"Riwayat komorbid pada pasien tidak ada," tulis laporan Kemenkes lagi.

Diberitakan VIVA sebelumnya, Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Menkes RI) Budi Gunadi Sadikin mengonfirmasi subvarian Omicron BA.2.75 sudah dideteksi muncul di Indonesia. Subvarian yang dijuluki sebagai Centaurus itu awalnya terdeteksi di India dan kini meluas.

"Kami juga meng-update ke Bapak Presiden ada subvarian baru yang namanya BA.2.75 yang sekarang sudah beredar di India mulainya, dan sudah mulai masuk ke 15 negara," ujar Menkes Budi dalam kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa, 19 Juli 2022.